Pengertian Narrative Text, Tujuan, Languange Feature, & Generic Structure – Teman � teman semua niscaya pernah mendengar dongeng dongeng baik dongeng dongeng dari dalam negeri, contohnya Timun Mas, Sangkuriang, Malin Kundang, atau pun dongeng dongeng dari luar negeri, ibarat Cinderella, Snow White (Putri Salju), dan sebagainya. Cerita � dongeng tersebut merupakan jenis Narrative Text. Lalu apakah Narrative Text itu? Berikut yakni klarifikasi mengenai Narrative Text.
Pengertian Narrative Text
Sebelum membahas mengenai pengertian Narrative Text, ada baiknya jikalau kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Narrative. Narrative atau dalam Bahasa Indonesia disebut �narasi� merupakan kata yang mempunyai arti �a series of events� atau �serangkaian peristiwa�. Sedangkan text atau �teks� mempunyai arti tulisan. Jadi, Narrative Text is a text or story of a series of connected events, presented in a sequence of written / spoken words, and/or in a sequence of (moving) pictures. Artinya, teks narasi (Narrative Text) merupakan sebuah teks atau dongeng mengenai serangkaian insiden yang saling berhubungan, yang disajikan secara berurutan dari awal ke final dongeng baik secara ekspresi atau tulisan, dan/atau dengan gambar (bergerak) yang juga disajikan secara berurutan (kronologis).
Tujuan Narrative Text
The purpose (tujuan) dari Narrative Text yakni to amuse or entertain the readers. Artinya, tujuan dari teks narasi (Narrative Text) yakni untuk menghibur para pembaca. Dengan menampilkan konflik yang menarik di bab tengah dari sebuah teks narasi, para pembaca akan terhibur dan akan menjadi penarasan sehingga mereka akan membaca dongeng tersebut sampai selesai.
Generic Structure of Narrative Text
Teks narasi (Narrative Text) mempunyai struktur kebahasaannya sendiri. Hal inilah yang membedakan teks narasi berbeda dengan jenis teks yang lain dalam Bahasa Inggris. Berikut yakni struktur kebahasaan (Generic Structure) dari Narrative Text:
1. Orientation
Orientation merupakan bab pertama dari Narrative Text yang terletak pada awal dongeng atau di paragraf pertama. Fungsi dari Orientation yakni untuk memperkenalkan kepada para pembaca atau pendengar mengenai huruf dari dongeng narasi, waktu, dan setting dari dongeng tersebut. Bagian Orientation biasanya ditulis singkat dan sanggup menjawab pertanyaan Who? (siapa?), What? (apa?), Where? (dimana?), dan/atau When? (kapan?). Dengan menjawab 2 pertanyaan dari pertanyaan tersebut, misalkan Who? (siapa?) dan Where? (dimana?), bab Orientation dari sebuah dongeng sudah sanggup terbentuk.
2. Complication
Complication merupakan bab selanjutnya dari Narrative Text. Bagian ini merupakan bab yang dinantikan oleh para pembaca dan pendengar alasannya yakni pada bab inilah problem dalam dongeng timbul sehingga menciptakan dongeng narasi (Narrative Text) tersebut menjadi lebih menarik untuk dibaca dan tidak membosankan. Dalam menciptakan Narrative Text, para penulis boleh memperlihatkan satu problem atau lebih dalam bab ini sehingga menciptakan teks tersebut lebih menarik. Biasanya, problem yang timbul pada bab ini melibatkan huruf utama dari teks tersebut.
3. Resolution
Resolution merupakan bab selanjutnya sesudah Complication. Pada bab Resolution, problem � problem yang terdapat pada bab Complication mulai diselesaikan dengan adanya banyak sekali solusi. Solusi untuk mengatasi atau mengakhiri problem tersebut tidak selalu baik dan bahagia, terkadang ada solusi yang jelek dan menyedihkan. Selain itu, ada juga solusi untuk mengatasi problem yang tidak mengakhiri problem tersebut secara tuntas sampai final dongeng tersebut menggantung sehingga menciptakan para pembaca lebih penasaran. Hal tersebut bertujuan untuk mepertahankan minat para pembaca akan dongeng tersebut.
4. Re-orientation
Re-orientation merupakan bab terakhir dari Narrative text dan biasanya berada di final dongeng atau di paragraf terakhir. Re-orientation merupakan sebuha pilihan yang artinya penulis yang ingin menciptakan Narrative Text boleh memakai bab Re-orientation atau pun tidak. Bagian ini biasanya berisi pesan � pesan bermanfaat bagi para pembaca terkait dengan dongeng tersebut. Pesan � pesan tersebut sanggup berupa pesan moral, atau pun pengajaran dari sang penulis.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
Ciri Kebahasaan Narrative Text (Language Feature of Narrative Text)
Narrative Text mempunyai ciri kebahasaan (Language Feature) sebagai berikut:
1. Menggunakan Past Tense
Teks narasi (Narrative Text) niscaya ditulis dengan memakai Past Tense, baik itu Simle Past Tense, Past Continous Tense, atau Past Perfect Continous Tense alasannya yakni menceritakan serangkaian insiden yang tidak aktual atau pun serangkaian insiden yang telah terjadi di masa lampau.
2. Menggunakan Conjunction (kata sambung)
Conjunction (kata sambung) diharapkan untuk menciptakan dongeng lebih dimengerti alasannya yakni kata sambung berfungsi untuk mengambungkan kata, kalimat, atau paragraf sehingga lebih berurutan (kronologis).
3. Terdapat kalimat pribadi (Direct Sentence)
Narrative Text memakai baik kalimat pribadi dan kalimat tidak pribadi (direct and indirect sentences). Kalimat pribadi (direct sentence) dipakai dalam jenis teks ini bertujuan membantu para pembaca dalam berimajinasi dikala mereka membaca teks tersebut.
4. Fokus pada satu tokoh atau pelaku
Narrative Text menceritakan mengenai seorang tokoh atau pelaku yang menjadi pelaku tama dalam dongeng tersebut dan serangkaian insiden yang dialami oleh pelaku atau tokoh utama tersebut. Oleh alasannya yakni itu, tokoh utama dalam Narative Text memakai kata ganti ibarat �I, he, she, atau we�.
Demikianlah pengertian, tujuan, strukur kebahasaan, dan ciri kebahasaan dari Narrative Text. Semoga klarifikasi mengenai Narrative Text tersebut sanggup bermanfaat bagi kalian semua. Terima kasih.
Baca Juga:
Contoh Report Text Tentang Banjir Terbaru
Contoh Report Text About Plane Terbaru
Contoh Report Text About Penguin Terbaru
Sumber https://www.kakakpintar.id