v Kisah Motivasi Dan Pandangan Gres !!


Berikut kisah yang bisa memperlihatkan pelajaran berharga bagi kita, kisah seorang dosen yang menjelaskan kepada mahasiswanya di kelas, berikut ceritanya :


  • Seorang guru besar di depan audiens nya memulai bahan kuliah dengan menaruh topless yg bening & besar di atas meja.

  • Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis sampai tidak muat lagi. Beliau bertanya: “Sudah penuh?”

  • Audiens menjawab: “Sudah penuh”.

  • Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya & memasukkan nya ke dlm topless tadi. Kelereng mengisi sela2 bola tenis sampai tdk muat lagi. Beliau bertanya: “Sdh penuh?”

  • Audiens mjwb: “Sdh penuh”.

  • Setelah itu sang guru mengeluarkan pasir pantai & memasukkan nya ke dlm topless yg sama. Pasir pun mengisi sela2 bola & kelereng sampai tdk bisa muat lagi. Semua setuju jika topless sdh penuh & tdk ada yg bisa dimasukkan lg ke dalamnya.

  • Tetapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yg sdh penuh dengan bola, kelereng & pasir itu.




Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa:


“Hidup kita kapasitasnya terbatas spt topless. Masing-masing dari kita berbeda ukuran toplesnya:


  • Bola tenis yaitu hal2 besar dlm hidup kita, yakni tanggung-jawab thdp Tuhan, orang tua, istri/suami, anak-anak, serta makan, daerah tinggal & kesehatan.

  • Kelereng yaitu hal2 yg penting, spt pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.

  • Pasir yaitu yg lain2 dlm hidup kita, menyerupai olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, WA, nonton film, model baju, model kendaraan dll.

  • Jika kita isi hidup kita dgn mendahulukan pasir sampai penuh, maka kelereng & bola tennis tdk akan bisa masuk. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil. Hidup kita habis dgn rekreasi dan hobby, sementara Tuhan dan keluarga terabaikan.

  • Jika kita isi dgn mendahulukan bola tenis, kemudian kelereng dst menyerupai tadi, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dr hal-hal yg besar dan penting sampai hal-hal yg menjadi pelengkap.

  • Karenanya, kita harus bisa mengelola hidup secara cerdas & bijak. Tahu menempatkan mana yg prioritas dan mana yg menjadi pelengkap.


Jika tidak, maka hidup bukan saja tdk lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali”.


  • Lalu sang guru bertanya: “Adakah di antara kalian yg mau bertanya?”

  • Semua audiens terdiam, sebab sangat mengerti apa inti pesan dlm pelajaran tadi.

  • Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya: “Apa arti secangkir air kopi yg dituangkan tadi …..?”

  • Sang guru besar menjawab sebagai penutup: “Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jgn lupa masih bisa disempurnakan dgn bersilaturahim sambil “minum kopi” dengan tetangga, teman, sahabat yg hebat. jangan lupa sahabat lama.


Saling bertegur sapa, saling senyum bila berpapasan ….. betapa indahnya hidup ini!


Dikutip dari status Jogja Update



Sumber https://wirahadie.com