Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa dukanya atas bencana banjir dan tanah langsor yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Akibat musibah itu, lebih dari 50 orang tewas.
"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut dan saya juga memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini," katanya, Senin (5/4/2021).
Oleh karena itu, dia memerintahkan jajarannya untuk menangani bencana di dua provinsi tersebut secara cepat. Mereka antara lain Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi.
Selain itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya perintahkan Kepala BNPB, Basarnas, Mensos, Menkes, Menteri PUPR serta Panglima dan Kapolri untuk melakukan secara cepat evakuasi dan penanganan korban serta dampak bencana," tutup Jokowi.
Sebelumnya dilaporkan jumlah korban tewas skibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT mencapai 50 orang lebih. Sedangkan puluhan lainnya hilang dan masih dicari.
Banjir bandang melanda empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Flotim, Nusa Tenggara Timur.
Wilayah terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadike, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.
Berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir yang melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.
Banjir bandang juga melanda Bima, NTB. Puluhan ribu orang terdampak musibah ini dan beberapa di antaranya dilaporkan meninggal dunia.[okezone.com]