Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bertemu Sekjen Rabithah Alam Islami atau World Moslem Leage (WML), Syekh Abdul Karim Al Issa di kantornya, Riyadh, Arab Saudi, Selasa (8/12/2020).
Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam itu, keduanya menegaskan perlunya penerapan wawasan moderasi Islam (Wasathiyah Islam) di kalangan kaum muslimin di seluruh dunia.
Adanya fakta bahwa umat manusia di dunia mempunyai agama dan keyakinan yang berbeda-beda, diperlukan inklusifisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena itu, kaum muslimin diminta tidak terjebak ke dalam sikap ekstremisme-radikal atau liberalisme, melainkan harus menjadi umat jalan tengah yang menjadi agen perdamaian.
Menurut Mahfud, konsep Wasathiyyah Islam sangat cocok bagi umat Islam di Indonesia. Sebab, di Indonesia banyak agama dan keyakinan yang dianut.
"Indonesia adalah laboratorium pluralisme dan toleransi yang paling efektif di dunia karena merupakan negara dengan pendududuk muslim terbesar di dunia dan dengan berbagai agama dan madzhab keagamaan yang sangat lengkap. Semua bisa hidup berdampingan," ujar Mahfud dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (9/12/2020).
Sementara itu, Sekjen Rabithah Alam Islami, Syekh Abdul Karim Al-Issa menyatakan kebanggaannya kepada kaum muslimin Indonesia karena penerapan pada wasathiyah Islam.
Hal itu diketahuinya secara langsung ketika meresmikan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan berceramah di berbagai tempat.
"Kaum muslimin di sana benar-benar mencerminkan kesadaran bahwa manusia itu diciptakan berbeda-beda, tapi derajatnya sama dalam kehidupan bersama. Kaum muslimin Indonesia mengikuti Piagam Madinah yang dulu dibuat sendiri oleh Nabi Muhammad," kata Abdul Karim.
Menko Polhukam RI dan Sekjen Rabithah Alam Islami selanjutnya bersepakat untuk menjalin kerja sama dalam mendakwahkan Islam yang berwawasan Wasathiyyah Islam melalui jaringan-jaringan yang dimiliki, baik oleh Kemenko Polhukam RI maupun Rabithah Alam Islami.
Sebelumnya, Mahfud juga telah bertemu dengan pimpinan Etidal, Syekh Mansour pada Senin (7/12/2020). Kedatangan Mahfud di Arab Saudi merupakan dalam rangka kunjungan kerja. [kompas.com]