Apa yang telah kita lakukan di dunia ini akan dipertanggung jawabkan kelak di hari Kiamat. Amal yang pertama kali dihisab di hari Kiamat adalah shalat. Hal ini sebagaimana hadis riwayat Abu Hurairah r.a. sebagaimana berikut.
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya amal yang seorang hamba yang pertama kali dihisab di hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya bagus, maka ia menang dan sukses. Dan jika shalatnya rusak, maka ia menyesal dan rugi. Maka jika ada yang kurang dari shalat fardunya, Tuhan Azza Wa jalla berfirman, “Lihatlah kalian, apakah hambaKu mempunyai (amal) shalat sunnah, maka itulah yang dapat menyempurnakan kekurangan fardhunya, kemudian semua amalnya (juga) seperti itu.” (HR. At-Timidzi).
Hadis ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga shalat dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada shalat yang pernah kita tinggalkan dengan sengaja atau shalat yang kita lakukan dengan tidak sempurna. Karena amal yang pertama kali diminati pertanggung jawabannya adalah shalat.
Banyak umat Islam yang belum mampu merasakan lezatnya beribadah sholat kepada Allah, dan banyak pula umat Islam yang masing sering meninggalkan melaksanakan sholat wajib 5 waktu, dan bahkan masih banyak sekali orang yang mengaku beragama Islam tapi tidak peduli dengan masalah kewajiban mengerjakan sholat. Padahal begitu besar manfaat dan pahala sholat bagi seorang umat manusia.
Sholat adalah rukun Islam yang kedua, setelah dua kalimat syahadat. Urutan selanjutnya, yang dilakukan oleh seorang yang masuk islam; setelah ia mengikrarkab syahadat adalah, melaksanakan sholat. Nabi shallallahu ‘ alaihi wa sallammengabarkan,
“Islam didirikan di atas lima: Bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, hajji ke baitullah bila ada kemampuan, dan puasa bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari & Muslim)
Adapun orang yang menyia-nyiakan shalat, terkadang dia shalat dan terkadang tidak, atau hanya sebagian shalat saja yang dikerjakan, atau dia shalat tetapi tidak thuma`ninah sama sekali dan mengerjakannya tidak sesuai dengan perintah Allah Azza wa Jalla dan contoh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka orang yang seperti ini tidak ada jaminan dari Allah Azza wa Jalla .
Jika Allah kehendaki, Allah akan adzab dia, dan jika Allah berkehendak, Allah bisa mengampuninya.
Orang yang meninggalkan shalat telah berbuat dosa besar yang paling besar, lebih besar dosanya di sisi Allah daripada membunuh jiwa, mengambil harta orang lain. Lebih besar dosanya daripada dosa zina, mencuri dan minum khamr. Orang yang meninggalkan shalat akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan Allah di dunia dan di Akhirat.
Orang yang meninggalkan shalat telah berbuat dosa besar yang paling besar, lebih besar dosanya di sisi Allah daripada membunuh jiwa, mengambil harta orang lain. Lebih besar dosanya daripada dosa zina, mencuri dan minum khamr. Orang yang meninggalkan shalat akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan Allah di dunia dan di Akhirat.