Pola Pembelajaran PAI di Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dalam kehidupan ini, kita dituntut dengan kewajiban-kewajiban agama yang selalu mengikat kita untuk mengerjakan kewajiban tersebut, untuk melakukan kewajiban tersebut tentu kita harus mempelajarinya dahulu sebelum mengerjakan hal tersebut. Dan untuk memepelajari hal tersebut, kita harus memulainya sejak dibangku sekolah.
Untuk meningkatkan kualitas agama dan kualitas moral yang baik tentu seorang peserta didik harus ditunjang dengan Pendidikan Agama Isalam yang luas dan mendalam. Berdasarkan pengamatan riil dilapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam pembelajara Pendidikan Agama Islam. Karena dalam kenyataan yang kita hadapi sekarang, pendidikan agama justru mengalami kemerosotan di dalam dunia pendidikan, sehingga banyak muncul peserta didik yang akhlaknya tidak baik dan bahkan tidak bemoral. Hal tersebut didasari karena kurangnya pengetahuan peserta didik tentang larangan-larangan agama dan hukum-hukum tentang agama.
Untuk mengurangi dampak negatif dari hal tersebut, tentu sarana pendidikan harus dapat meningkatkan kualitas agama dan lebih menekankan pendidikn agama.
B.       Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian pola pembelajaran?
2.        Apa saja macam-macam pola pembelajaran itu dan jelaskan?
3.        Bagaiaman pembelajaran PAI di sekolah?



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pola Pembelajaran
Secara umum model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai barang atau benda sesungguhnya, seperti �globe� yang merupakan model dari bumi tempat kita hidup. Atas dasar pemikiran tersebut, maka yang dimaksud model belajar mengajar kerangka konseptual dan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran, serta para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.[1]
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola bisa disebut juga dengan metode. Pola juga dimaknai sebagai sistem cara kerja.[2]Seorang guru harus memperhatikan dasar-dasar metode, sebab itu sarana atau jalan untuk mencapai tujuan pendidikan.[3]
Model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran.[4]
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas dan dalam membentuk materiil-materiil pembelajaran termasuk buku-buku, film-film, pita kaset, dan program media computer, dan kurikulum.[5]
Belajar adalah aktivitas untuk menerima, menggapai dan menganalisa bahan-bahan yang dipelajari. Belajar adalah proses yang dilalui untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dalam lingkungan.[6]
Pembelajaran secara sederhana adalah bagaimana membelajarkan peserta didik, yaitu upaya guru untuk mengorganisir dan mengkondisikan suatu situasi tertentu sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.[7]
Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas bahwa pola pembelajaran adalah suatu teori yang dirancang untuk mendesain proses belajar mengajar dikelas, baik dari segi alat-alat yang dibutuhkan, strategi, dan juga kurikulum guna membantu siswa untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran
B.       Macam-Macam Pola atau Model Pembelajaran
Model pembelajaran active learning adalah :[8]
1. Metode Ceramah
Guru PAI memberikan variasi dalam penggunaan metode ceramah dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, sehingga dalam pembelajaran terjadi komunikasi dua arah dan dapat membuat siswa lebih aktif.

2. Metode Tanya Jawab
Guru PAI memberikan pertanyaan kepada siswa, jika siswa dapat menjawab  maka diberikan apresiasi, dengan begitu dapat membuat siswa lain menjadi semangat dan berani menjawab
3. Metode Pemberian Tugas
Dalam mengerjakan soal, siswa diberikan kebebasan dalam berfikir, yang paling penting adalah siswa harus dapat mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan kepada gurunya.
4. Metode Diskusi
Berdiskusi dapat membuat siswa bebas menyampaikan apa yang ada dalam fikiran atau benak mereka, dengan begitu dapat melatih siswa berani berbicara didepan umum dan dapat menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran
5. Metode Demonstrasi
Guru PAI memberikan contoh cara membaca Al-Quran yang benar kepada siswa dan mengulanginya sampai siswa benar-benar bisa membaca dengan benar, sesuai dengan yang telah diajarkan oleh guru.
Sedangkan Barry Morris mengklasifikasikan empat pola pembelajaran yang digambarkan dalam bentuk sebagai berikut:[9]
1.    Pola pembelajaran tradisional, pola pengajaran dalam bentuk tatap muka antara guru dan peserta didik. Dimana guru merupakan satu-satunya sumber belajar.
2.    Pola pembelajaran yang dibantu media, pada pola pembelajaran ini guru sudah dibantu oleh berbagai bahan pembelajaran yang disebut alat peraga dalam menjelaskan dan meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak. Munculnya media pengajaran merupakan sumber belajar lain selain guru. Dalam pola ini, guru masih tetap memegang peranan menentukan dalam mengontrol kegiatan belajar mengajar dikelas, nemun tidak mutlak 100% karena sudah didukung oleh sumber belajar lain, yaitu media.
3.    Pola pembelajaran yang memanfaatkan media, pola pengajaran model ini guru dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai sumber belajar. Jadi peserta didik dapat memperoleh informasi dari berbagai media sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, kehadiran guru berfungsi untuk melakukan kontrol terhadap disiplin dan minat belajar. Sumber belajar yang berbentuk media akan mengontrol penyajian materi pelajaran.
4.    Pola pembelajaran bermedia, dimana guru tidak berperan langsung, akan tetapi pendekatan media saja. Dengan demikian, kehadiran guru dapat digantikan oleh media dengan mempersiapkan bahan pengajaran secara sistematis dan terprogram dalam bentuk modul atau paket belajar yang telah dipersiapkan oleh para ahli media dan guru.
Jadi pola pembelajaran tersebut memberikan gambaran bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan media pembelajaran, baik software maupun hardware, akan membawa perubahan bergesernya peranan guru sebagai penyampai pesan. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar, dalam kegiatan pembelajaran siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai media dan sumber belajar, baik itu dari majalah, siaran radio, televisi, maupun internet. Bahkan, bukan tidak mungkin dimasa yang akan datang peran media sebagai sumber informasi utama dalam kegiatan pembelajaran (pola pembelajaran bermedia), seperti halnya penerapan pembelajaran berbasis computer, disini peran guru hanya sebagai fasilitator belajar saja.




C.      Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Menurut Zakiya Derajat pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati tujuan, dan pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagi pandangan hidup.[10]
Pendidikan Agama Islam di Sekolah atau Madrasah bertujuan:[11]
a.       Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, penumpukan, pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia Muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Alla SWT.
b.      Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlaq mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin ibadah, cerdas, produktif, jujur, adil, berdisiplin, bertoleransi, serta menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah sebuah system pendidikan yang mengupayakan terbentuknya akhlak mulia peserta peserta didik serta memiliki kecakapan hidup dalam berdasarkan nilai-nilai Islam.




BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola bisa disebut juga dengan metode.
Pola pembelajaran menurut Barry Morris ada 4, yaitu: pola pembelajaran tradisional, yang dibantu media, memanfaatkan media dan bermedia. Adapun pola pembelajaran di Madrasah menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, cerita, latihan keterampilan (drill), demonstrasi, pemberian tugas, resitasi
Bahwa pola pembelajaran merupakan suatu rancangan yang di dalamnya menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru dalam mentransfer pengetahuan maupun nilai-nilai kepada siswa.
Macam macam motode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Pemberian Tugas
4. Metode Diskusi
5. Metode Demonstrasi
B.       Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, dengan sangat menyadari di dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan agar dalam penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Majid Abdul, Strategi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013)
Daryanto dan Mulijo, Raharjo. Model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta : Gava Media. 2012)
Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Logis � Matematika terhadap Hasil Belajar, Tadrib, 2016, Vol. 2, No. 1
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Cet. 7, (Bandung: Alfabeta, 2013)
Abdurahmansyah, Ismail Sukardi, Nyanyu Soraya, Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang Angkatan 2014 Dalam Mata Kuliah Bahasa Arab, Tadrib, 2017, Vol. III, No. 1
Ahmad Sholeh, Pramono dan Suratno, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Siswa Kelas 2 tmo Smk Texmaco Semarang pada Mata Diklat Servise Engine dan Komponen-Komponennya, Jurnal PTM, 2009, Vol. 9, No. 2
Zakiya Derajat, Ilmu Pengetahuan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet.VII, 2008)
Majid Abdul & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan implementasi kurikulum 2004, (Bandung,: Remaja Rosdakarya,2004)
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008)





Lampiran 1
HASIL OBSERVASI
A.      Identitas
Judul Observasi                : Pola Pembelajaran PAI di Sekolah
Tempat Observasi : SD N 16 Talang Kelapa
Alamat                             : Jl Sungai Rengit, Desa Sungai Rengit, Kec Talang
 Kelapa, Kab. Banyuasin-Sumatera Selatan
Hari/Tanggal Observasi    : Jum�at, 28 September 2018
Narasumber/Guru             :  Bpk. Rusdi, S.Pd.I
Kelas/Mata Pelajaran       : IV A/Akhlak
Metode yang digunakan  : Ceramah, Dikusi, Cerita, Demonstrasi
B.       Wawancara       
Setelah kami wawancara dengan Bpk. Rusdi, S.Pd.I kami mendapatkan tiga metode yang diterapkan dalam pembelajaran PAI di SD N 16 Talang Kelapa dianataranya ;
a)        Ceramah Plus
Alasan memilih metode ini adalah guru ingin muridnya memahami dan memberikan variasi dalam penggunaan metode ceramah dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, sehingga dalam pembelajaran terjadi komunikasi dua arah dan dapat membuat siswa lebih aktif.
b)        Diskusi
Alasan menggunakan metode ini adalah supaya siswa dapat berfikir tentang pertanyaan yang di tunjukkan dan bisa bekerja sama antara kelompok dan saling membantu. Dengan metode ini seorang siswa akan aktif dalam kelas dan aktif bekerja sama antara kelompok lain.
c)        Demonstrasi
Guru PAI memberikan contoh cara membaca Al-Quran yang benar kepada siswa dan mengulanginya sampai siswa benar-benar bisa membaca dengan benar, sesuai dengan yang telah diajarkan oleh guru.
d)       Metode cerita
adalah cara menyampaikan sesuatu atau memberikan penjelasan secara lisan. Bercerita dapat untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat.
C.      Pembelajaran di Kelas
a)        Ketika guru memasuki kelas siswa duduk dengan rapi ditempat duduknya masing-masing.
b)        Ketika guru memasuki kelas guru member senyuman kepada siswa-siswinya lalu mengucapkan salam dan �Selamat pagi anak-anak bapak�.
c)        Kemudian guru dan siswa memulai pembelajaran dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh ketua kelasnya.
d)       Guru mengabsen siswa satu persatu dan mengisi jurnal kelas.
e)        Guru menyiapkan alat tulis pembelajaran seperti spidol, penghapus, dan buku pegangan guru (buku paket).
f)         Kemudian guru melakukan appersepsi atau review ulang materi yang lalu.
D.      Metode Penelitian
Dalam penelitian ini kami menggunakan beberapa teknik metode penelitian yaitu wawancara dengan guru untuk mengetahui metodenya dan kita melihat langsung guru mengajar agar mengetahui pengaplikasi metode tersebut.








Lampiran 2
DOKUMENTASI

Gambar 1.1 Proses Belajar Mengajar
Gambar 1.2 Foto bersama guru dan siswa


[1] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 13
[2] Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 885.
[3] Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Logis � Matematika terhadap Hasil Belajar, Tadrib, 2016, Vol. 2, No. 1, hlm. 2.
[4] Daryanto dan Raharjo, Muljo. Model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta : Gava Media. 2012), hlm. 241
[5] Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Cet. 7, (Bandung: Alfabeta, 2013. Hlm. 22
[6] Abdurahmansyah, Ismail Sukardi, Nyanyu Soraya, Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang Angkatan 2014 Dalam Mata Kuliah Bahasa Arab, Tadrib, 2017, Vol III, No. 1, hlm. 3.
[7] Ahmad Sholeh, Pramono dan Suratno, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Siswa Kelas 2 tmo Smk Texmaco Semarang pada Mata Diklat Servise Engine dan Komponen-Komponennya, Jurnal PTM, 2009, Vol. 9, No. 2, hlm. 58. 
[8] Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 121
[9] Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 134-135.
[10] Zakiya Derajat, Ilmu Pengetahuan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet.VII, 2008), hlm.87
[11] Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidika Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan implementasi kurikulum , (Bandung,: Remaja Rosdakarya,2004), hlm. 135