Ganjar Sebut Kabar Ibu dan Balita di Wadas Ditahan Polisi Hoax Berbahaya

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak termakan hoax yang beredar terkait insiden di Desa Wadas, Purworejo. Pihaknya akan berkomunikasi dengan warga yang kontra dengan kuari (quarry) atau penambangan terbuka di desa tersebut.

Ganjar mengatakan pihaknya sudah datang ke Desa Wadas. Ia juga sudah meminta sejumlah warga yang sempat ditahan agar dilepaskan dan sudah dilakukan.

"Masyarakat saya datangi di lokasi agar mereka rukun-rukun, apakah yang kontra apakah pro, rukun-rukun. Dan yang minta diukur kita minta saling jaga perasaan sehingga yang ngukur merasakan aman. Sehingga tidak lagi ada situasi hiruk pikuk. Sesuai dengan kesepakatan," kata Ganjar seperti dilansir dari detikjateng, Rabu (9/2/2022).

Terkait kelompok kontra, Ganjar mengatakan akan melakukan komunikasi. Ia juga berharap agar informasi yang beredar sesuai fakta.

"Kami akan komunikasi terus untuk bisa menyampaikan kepada mereka (kelompok kontra). Kita harapkan informasinya baik dan benar, tidak keliru kan tadi ramai di medsos. Ada WA katanya ada balita dan ibunya ditahan, nggak ada, nggak ada, itu sudah saya pastikan. Tapi kan cerita hoax seperti itu akan bahaya. Saya minta bapak ibu yang lihat situasi ini agar tidak sebarkan berita tidak benar. Kita buka komunikasi secara transparan, cerita dan tahapannya," ucap Ganjar.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy menambahkan ada 66 warga yang sempat diamankan di Polres Purworejo sudah dipulangkan. Menurutnya, puluhan warga tersebut diperlakukan baik bahkan bermain biliard bersama.

"Kapolda Jateng dan Gubernur saat konferensi pers tadi siang menyatakan warga Wadas yang diamankan pasca-kejadian kemarin, dikembalikan ke rumah masing-masing. Ini merupakan realisasi dari statement tersebut," kata Iqbal lewat keterangannya.

Iqbal mengatakan warga juga dibekali sembako serta tali asih saat dipulangkan. Menurutnya, warga yang diamankan hanya didata dan diperiksa di Mapolres Purworejo.