Pemerintah akan membangun taman panel surya atau solar park di wilayah Indonesia Timur. Solar park tersebut merupakan bagian dari pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala besar di lahan yang luas.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, proyek ini sama seperti solar park yang ada di Uni Emirat Arab (UEA), Portugal, hingga Arab Saudi.
"Kami merencanakan bangun solar park, seperti yang ada di Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Portugal, dan Arab Saudi. Satu hamparan besar isinya solar panel saja," jelas Dadan dalam keterangan resminya, Sabtu (16/1/2021).
Solar park tersebut akan dibangun di wilayah-wilayah kering dengan pencahayaan matahari yang bagus, serta curah hujan yang rendah. "Makin ke timur, khususnya di daerah-daerah yang kering, sinar matahari bagus, jarang hujan," ungkap Dadan.
Secara keseluruhan, pemerintah memang mencanangkan pembangunan PLTS yang masif. Adapun targetnya yakni peningkatan kapasitas PLTS mencapai 17.687 Mega Watt (MW) pada 2035.
PLTS yang dibangun secara masif nantinya itu dipercaya dapat menghasilkan listrik dengan harga yang sangat kompetitif dan mampu bersaing dengan pembangkit fosil seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Sudah bisa bersaing. Memang kalau PLTU bisa sebagai baseload, PLTS hanya pada saat mataharinya ada. Bagaimana mencapainya? Ini kombinasi antara kesiapan dan pendapatan keekonomian yang baik, aspek teknis juga, supaya PLN tidak kesulitan menerima PLTS skala besar," pungkas dia.[detik.com]