Di tengah wabah virus Korona atau Covid-19, beberapa operator telekomunikasi memberikan perubahan paket layanan untuk menunjang imbauan pemerintah soal bekerja dari rumah (work from home), khususnya belajar dari rumah.
Beberapa operator menyediakan paket data atau jenis akses gratis ke beberapa layanan pembelajaran jarak jauh. Bagi sebagian pelanggan hal ini rentan diartikan sebagai kuota internet gratis padahal tidak demikian.
Kabar buruknya, ini jadi peluang bagi penjahat siber untuk melakukan penipuan berkedok bagi-bagi kuota internet gratis. Metodenya adalah mereka akan menyebar pesan berantai di WhatsApp dan lainnya berisi tautan situs yang harus diisi data pengguna.
Padahal tautan ini merupakan cara pelaku penjahat kriminal melakukan pishing yaitu penipuan untuk mendapatkan informasi pribadi korban. Misalnya, Anda disuruh mengisi nomor kontak, alamat email, hingga konten pribadi lain mulai dari alamat dan nomor KTP.
Medcom.id sendiri baru saja mendapatkan pesan berantai serupa. Pesan penipuan ini berisi kalimat "Koneksi Internet Gratis 20GB. Dapatkan 20 GB internet gratis selama 60 hari untuk setiap operator seluler". Beberapa kalimat akan ditulis lebih tebal dengan efek bold supaya meyakinkan korban.
Kemudian di bagian akhir pesan berantai ini akan tersedia tautan yang akan menuju sebuah situs tidak dikenal dan tidak aman. Di sini Anda bisa saja jadi korban pencurian data atau penipuan.
Lebih buruk lagi, bisa saja situs yang Anda akses tadi diam-diam mengirim virus atau malware ke smartphone yang digunakan. Pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sendiri sudah menyatakan pesan berantai ini hoaks.
Kominfo menyatakan pesan berantai hoaks ini sudah ada sejak 2018 dan 2019. Artinya, hoaks kali ini bukan hal baru dan diulang kembali. Medcom.id sudah menanyakan ke pihak operator telekomunikasi, dan mereka senada menyatakan tidak pernah memberikan penawaran kouta internet gratis tersebut.
Sumber : https://www.medcom.id
Admin Blog
Saya sering lihat digroup WA saya sendiri banyak yang share info tentang kouta gratis ini.
Jadi, jika Anda mendapat pesan berantai semacam ini, kroscek terlebih dahulu apakah isi pesan tersebut benar atau tidak. Jika dalam pesan tersebut terdapat link yang mencurigakan, sebaiknya Anda tidak mengklik dan menyebarluaskannya.