LICIK..!!! Tanpa Anda Sadari 5 Trik Supermarket ini Bisa Menguras Habis Uang Anda Lho !!

Berbelanja adalah hal yang lazim dilakukan siapa saja. Berbelanja umumnya dilandasi oleh keperluan seseorang terhadap suatu barang. Bagi kaum Hawa, berbelanja adalah kegiatan yang menyenangkan. Sebagian perempuan, ada yang menjadikan belanja sebagai hobi, bahkan ada kasus dimana cukup banyak perempuan yang sampai kecanduan belanja.

Bagi yang hobi berbelanja, atau yang kecanduan belanja, perilaku ini tentu jadi hal yang menguntungkan bagi para pedagang. Pedagang tidak perlu trik khusus dengan tipe pembeli seperti ini.
Bagaimana dengan para pembeli konvensional yang selalu berbelanja dengan persiapan daftar barang belanjaan yang akan dibeli?
Pengelola swalayan tentu harus punya strategi jitu agar saat seseorang berbelanja, justru membeli barang yang sebenarnya bukan menjadi kebutuhan saat itu.
Bagaimana orang bisa kebablasan berberlanja? Ini tentu tak lepas dari kemampuan pedagang menciptakan trik agar konsumen membelanjakan uangnya untuk membeli sebanyak mungkin barang dagangan.
Pasar swalayan
Pasar swalayan atau umum dikenal dengan supermarket adalah sebuah toko besar yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Pasar swalayan cukup diminati konsumen dalam berbelanja. Disamping tempatnya yang dianggap lebih representatif, swalan dianggap sebagai tempat berbelanja yang efektif, karena menyediakan hampir seluruh kebutuhan konsumen.
Rata-rata orang yang berbelanja di sebuah supermarket sering melampaui batas perencanaan, bahkan sampai yang bersangkutan kehabisan uang. Padahal, tujuan awal dirinya hanya sekedar ingin melihat-lihat, mencicipi, tapi ternyata malah merembet dan akhirnya lupa diri.
Fenomena unik semacam ini disebabkan bukan karena keteledoran dari para pengunjung, tapi karena pengelola pasar swalayan atau supermarket punya segudang trik cerdik yang membuat para pengunjung mau membelanjakan uangnya.
Dirangkum dari keluarga.com, berikut adalah beberapa cara yang kerap dijalankan oleh para pengelola swalayan yang mampu “membius” Anda, sehingga tanpa sadar seringkali membuat dompet Anda “menangis”.

Mengubah letak barang secara berkala
Anda datang dengan daftar belanjaan, itulah yang paling ditakuti para pengelola supermarket. Tapi ternyata mereka tidak kekurangan akal, mereka merotasi letak rak-rak secara berkala , hal ini tujuannya supaya Anda bersedia mencari letak barang yang akan Anda beli. Saat Anda mencari barang yang akan Anda beli tentunya Anda harus melewati barang-barang yang lain, di sinilah pikiran Anda berusaha dimanipulasi agar Anda bersedia membeli barang-barang yang sebetulnya tidak Anda perlukan.
Memperbesar budget Anda
Anda datang dengan angaran belanja terbatas, misalnya Anda berencana hari ini akan berbelanja maskimal tiga ratus ribu rupiah, namun tentu saja Anda tidak hanya membawa uang Rp300,000,- saja, di mana pada umumnya pembeli juga membawa ATM atau kartu kredit. Para pengelola supermarket biasanya menerapkan harga yang tidak pas seperti misalnya Rp 12.999,- dan saat kita melihat harga seperti ini kita akan langsung sadar bahwa harga sebenarnya adalah Rp 13.000,-. Namun dengan banyaknya barang yang Anda beli, secara tidak sadar ketika menjumlahkannya Anda akan membulatkannya menjadi Rp 12.000,- dan jangan heran ketika membayar Anda terkejut karena uang Anda tidak cukup.
Ubin ukuran 30 x 30
Boleh percaya boleh tidak menurut sebuah riset ukuran ubin dapat memperlambat jalan para pembeli untuk sekedar melihat kanan dan kiri. Ukuran ubin yang ideal dan kerap dijumpai di beberapa supermarket besar rata-rata berukuran 30×30. Ubin memang tidak secara langsung memperlambat para pengunjung, tapi suasana bersih dan nyaman yang dirasakan membuat mereka betah berlama-lama di dalam supermarket.
Tidak semua lorong kasir aktif
Ini juga merupakan salah satu trik cerdik para pengelola supermarket. Sadarkah Anda bahwa dengan jumlah kasir yang sedikit tentu akan menciptakan antrean panjang. Biasanya pengelola supermarket memiliki pedoman bahwa panjang antrean maksimal adalah 7 – 9 orang, jumlah antrean ini akan membuat pengunjung merasa bahwa pusat perbelanjaan tersebut adalah pusat perbelanjaan yang ramai. Selain itu, sambil mengantre para pengunjung juga akan melihat-lihat etalase tepat di samping kasir, antrean ini memperbesar kemungkinan mereka untuk membelinya.
Memajang snack di depan kasir atau di sepanjang tangga berjalan
Inilah cara yang sering kita lihat di setiap pusat-pusat perbelanjaan, para pengelola sengaja meletakkan barang-barang tersebut di depan kasir atau di sepanjang tangga berbelanja dengan tujuan menggugah minat para pengunjung untuk membelinya. Target yang sering diburu oleh para pengelola supermarket adalah anak-anak dan balita, sebab mereka umumnya mudah tergoda dan kemudian merengek-renggek kepada orangtuanya untuk minta dibelikan.
Mengirim sms promo dan potongan harga besar-besaran
Beberapa pusat perbelanjaan seakan-akan berlomba-lomba untuk bisa mengaet pembeli sebanyak-banyakanya. Sebuah cara yang lazim dan kerap dijumpai adalah dengn cara mengirimkan sebuah pesan singat yang memberitahukan tentang promo harga terbaru, hingga diskon besar-besaran untuk pembelian item tertentu. Banyak orang tidak mampu menolak godaan dengan cara demikian.
Daftar kartu keanggotaan
Untuk semakin memanjakan para pelanggannya, pusat-pusat perbelanjaan besar seakan tak segan-segan memberikan potongan harga mengiurkan dengan syarat yang bersangkutan bersedia mendaftarkan dirinya menjadi anggota. Dengan membawa kartu anggota tersebut secara otomatis para pelanggan memperoleh diskon hingga poin khusus yang dapat ditukar dengan berbagai macam suvenir menarik. Yang sering tidak disadari adalah, pembeli sebenarnya sudah ditargetkan menyiapkan anggaran khusus yang sudah pasti akan dia habiskan di toko tersebut.
Itulah beberapa trik yang lazim dipergunakan pengelola swalayan yang mungkin perlu dicermati agar Anda tidak terjebak membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Apalagi barang-barang yang dibeli malah mubazir, karena tidak dipakai.
Berbelanja besar sah-sah saja dilakukan karena itu hak Anda atas uang Anda.Hanya saja Anda harus bijak dan memastikan apakah benar barang-barang yang akan Anda beli tersebut berguna bagi Anda dan anggota keluarga Anda. Jika tidak, berusahalah menjadi pribadi yang tidak konsumtif, bijaklah dengan pengeluaran Anda dan lindungi selalu keuangan Anda sehingga keluarga Anda sejahtera.
Selamat berbelanja, jangan terlena, selamatkan juga keuangan Anda!