Terjadi di Cirebon : Benda Pusaka Keraton Kasepuhan Hilang

Kamis, 30 Juni 2011

MAJU TERUS

EKSPEDISI HUMANIORA ONLINE

Benda Pusaka Keraton Kasepuhan Hilang

LEMAHWUNGKUK, EKSPEDISI HUMANIORA ONLINE - Pencurian benda pusaka kembali terjadi di Kota Cirebon. Benda pusaka milik Keraton Kasepuhan yang merupakan peninggalan Sultan Sepuh X Keraton Kasepuhan, diketahui hilang sejak Jumat (26/6) lalu.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Kabar Cirebon, Rabu (29/6), benda pusaka berupa mata tombak berusia ratusan tahun tersebut hilang dari tempat penyimpanannya di Museum Keraton Kasepuhan. Mata tombak tersebut raib dari tempat pajangan di lemari, diperkirakan antara hari Rabu (22/6) sampai Jumat (26/6) pekan kemarin. Modus yang digunakan pelaku yakni dengan menukar mata tombak tersebut dengan mata tombak lain yang sudah disiapkan.

Raibnya benda pusaka keraton tersebut diketahui saat petugas pemandu keraton mencurigai bentuk tombak yang ada di tempat pajangan. Pemandu yang setiap hari melihatnya, sangat hapal semua koleksi yang dipajang di museum, hingga bisa mengetahui bahwa mata tombak yang ia lihat palsu.

Temuan tersebut sudah dilaporkan ke Lurah Keraton Kasepuhan. Namun karena Sultan Keraton Kasepuhan, P.R.A. Arief Natadiningrat, yang juga Ketua Umum Badan Pengurus Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja dan Sultan Senusantara 2011, sedang ada kegiatan di Silatnas di Bandung, lurah tidak berani melaporkan hal itu.

Sultan Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Menurut Arief, berdasarkan dugaan sementara, pelaku melakukan pencurian tersebut antara hari Rabu sampai Jumat pekan lalu, berdasarkan kecurigaan petugas atas perilaku dua warga sekitar yang diduga sebagai pelakunya.

"Saya baru sampai ke Cirebon Selasa sore, dan baru tadi pagi (kemarin, red) lurah melaporkan temuan itu kepada saya. Menurut keterangan lurah, terduga pelaku dua orang. Satu orang yang masuk museum mengenakan jaket hitam, sedangkan yang seorang lagi mengajak ngobrol petugas. Bisa saja, mata tombak itu disimpan di jaketnya. Tapi untuk memastikannya, kami serahkan kepada polisi," terang Arief.

Arif meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pencurian tersebut. Pasalnya, menurut Arief, ada kemungkinan pencuriannya juga terkait dengan kehilangan benda-benda pusaka milik Keraton Keprabonan.

Menurut Sultan, mata tombak palsu yang dipajang di museum, ternyata termasuk benda kuno juga. "Mata tombak penggantinya juga termasuk benda kuno, hanya bukan milik Keraton Kasepuhan," tambahnya.

Ditarik

Dikatakan Sultan, begitu mendapat laporan soal kehilangan itu, sejumlah koleksi benda pusaka yang disimpan di lemari pajang yang tidak terkunci di museum, langsung ditarik ke ruang Dalem Arum. Begitu juga sejumlah benda pusaka yang dipajang di sejumlah ruangan, langsung ditarik, dan disimpan di Dalem Arum.

Arief mengkau, pihaknya sudah menyerahkan identitas terduga pelaku kepada pihak kepolisian. "Siapa tahu, komplotan itu sama dengan pelaku yang mencuri benda pusaka milik Keprabonan," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Kepolisian Resor Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar A. Edi Suheri, membenarkan laporan tentang hilangnya benda pusaka mata tombak milik Keraton Kasepuhan tersebut. Pihaknya sudah menerjunkan tim identifikasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna kepentingan penyelidikan.

Seperti halnya benda pusaka Keraton Keprabonan yang beberapa hari lalu hilang, Edi menuturkan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan, terlebih barang tersebut adalah benda pusaka.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk teliti dan tidak mau begitu saja menerima atau membeli barang-barang seperti keris atau pedang," katanya.
Terkait penyelidikan tujuh benda pusaka milik Keraton Keprabonan yang hilang, menurut Edi, pihaknya akan memeriksa tiga orang sebagai saksi. Mereka merupakan keluarga Keraton Keprabonan. (C-14)***

Source : kabar-cirebon,com, Kamis, 30 Juni 2011 - 04:17:59 WIB