Coaching untuk Supervisi Akademik

Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik | Modul guru penggerak yang mencakup beberapa materi konsep yang sejalan dengan pemikiran filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan perkembangan pendidikan Abad ke-21.  

Paradigma berpikir Among, prinsip coaching, kompetensi inti coaching, alur percakapan TIRTA dan supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching.

Coaching Untuk Supervisi Akademik

Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik | Modul guru penggerak yang mencakup beberapa materi konsep yang sejalan dengan pemikiran filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan perkembangan pendidikan Abad ke-21.  Paradigma berpikir Among, prinsip coaching, kompetensi inti coaching, alur percakapan TIRTA dan supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching.

Modul Coaching untuk Supervisi Akademik memberikan ruang bagi sobat GS untuk berlatih membangun komunikasi yang empatik dan memberdayakan sebagai Pemimpin Pembelajaran dan Kepala Sekolah dalam membuat perubahan strategis yang mampu menggerakan komunitas sekolah pada ekosistem belajar sobat. 

Perubahan strategis yang sejalan semangat Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas kurikulum (standar isi-standar proses-standar penilaian) yang bermakna dan kualitas sumber daya guru dan tenaga kependidikan dalam mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid pada Satuan Pendidikan di sekolah dan daerah Anda.

Capaian yang Diharapkan

Kompetensi Lulusan yang dituju modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut:
  1. Guru Penggerak secara aktif menetapkan tujuan, membuat rencana, dan menentukan cara untuk mencapainya dalam meningkatkan kompetensi dan kematangan dirinya.
  2. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid.
  3. Guru Penggerak terampil menerapkan pendekatan coaching untuk pengembangan diri, guru dan rekan sejawat.

Capaian Umum Modul 2.3

Secara umum, capaian modul ini adalah peserta mampu:
  1. memiliki paradigma berpikir coaching dalam berkomunikasi dalam rangka mengembangkan kompetensi rekan sejawat;
  2. menerapkan praktik komunikasi memberdayakan dengan menggunakan paradigma berpikir dan prinsip coaching;
  3. melakukan percakapan berbasis coaching dalam komunitas sekolahnya untuk mengembangkan kompetensi rekan sejawat.

Capaian Khusus Modul 2.3

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan menjadi guru penggerak yang
mampu:

  1. menjelaskan konsep coaching secara umum;
  2. membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi, dan training;
  3. menjelaskan konsep coaching dalam dunia pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat);
  4. menjelaskan paradigma berpikir coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
  5. menjelaskan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
  6. mengaitkan antara paradigma berpikir dan prinsip-prinsip coaching dengan supervisi akademik;
  7. membedakan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat;
  8. melakukan percakapan coaching dengan alur TIRTA;
  9. mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching: coaching presence, mendengar aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching;
  10. menjelaskan jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi;
  11. memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip dan coaching;
  12. mempraktikan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.
Selengkapnya silahkan unduh Modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik dilink berikut ini :


dan berikut ini adalah perangkat /dokumen yang dibutuhkan selama coaching Supervisi Kelas diantaranya :
Tulisan lainnya tentang Coaching bisa sobat GS simak di : 

Semoga Bermanfaat