Pilihan investasi yang diizinkan dalam Islam - Anda perlu memahami beberapa contoh instrumen investasi Islam yang sebagian besar dipilih oleh investor di Indonesia.
Apa instrumen tabungan dan investasi dalam Islam? Berikut ini adalah ulasan lengkap.
1. Investasi properti
Jika Anda menginginkan investasi halal yang cukup mudah dan sederhana, memproduksi, dan sesuai dengan hukum Islam, investasi dalam bentuk properti adalah solusinya. Alasannya adalah, investasi ini tidak memerlukan pertimbangan yang cukup rumit dengan semua perhitungannya. Hal yang perlu Anda lakukan adalah cukup untuk membeli properti yang sesuai dengan kemampuan Anda.
Kemudian, Anda bisa mendapatkan keuntungan di tahun -tahun mendatang ketika harga properti terus naik dari tahun ke tahun. Cara mudah lainnya, Anda dapat menyewa properti kepada orang lain. Investasi jelas, tidak ada riba dan cukup mudah untuk memprosesnya.
Tetapi yang paling penting proses pembelian properti tidak perlu menerapkan atau menggunakan sistem bunga. Karena itu, Anda dapat membeli properti secara tunai dibandingkan dengan kredit.
Cara lain yang dapat Anda lakukan adalah mengambil hipotek berbasis syariah. Metode ini cukup untuk menggunakan sistem margin, bukan bunga. Jadi, sejak awal Bank Islam akan menentukan persentase margin yang harus Anda bayar, dan diperbaiki sampai akhir angsuran.
2. Investasi tanah
Berikutnya adalah bentuk investasi yang hampir mirip dengan investasi properti. Karena pada dasarnya, tanah dan properti adalah satu unit. Namun, bagi Anda yang tidak ingin membangun properti atau rumah, investasi tanah atau tanah bisa menjadi solusi. Instrumen ini juga paling populer sebagai investasi dalam Islam.
Dibandingkan dengan properti, menemukan pembeli untuk tanah juga tidak terlalu sulit. Ini karena fungsi tanah yang masih bisa berubah nanti.
Investasi tanah juga terlihat menggoda, antara kenaikan harga lahan dan bangunan dengan rata-rata 15-20 persen setiap tahun. Cukup menggoda, kan?
Tetapi perlu diingat, bagi Anda yang menghindari riba, tentu saja seluruh proses transaksi harus dilakukan sesuai dengan hukum Islam. Pastikan transaksi pembelian tanah tanpa denda, tanpa bunga, tanpa hukuman, dan tanpa masalah atau kontrak batin atau dalam.
Untuk investasi tanah syariah, ini biasanya dalam bentuk lot yang akan digunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya, untuk kebun, untuk pertanian, atau tujuan lain. Idealnya, saat kami membeli banyak tempat dan akan ada pesta yang mengelola tanah. Untungnya, akan ada pembagian keuntungan sesuai dengan prinsip -prinsip Syariah.
3. Reksa dana Syariah
Selain properti dan tanah, reksa dana Syariah juga cukup populer. Di dalamnya ada opsi investasi untuk reksadana dalam ajaran Islam, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, atau reksa dana campuran.
Reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap cukup populer, karena dalam hal risiko, investasi dalam jenis reksa dana ini lebih rendah daripada saham berisiko tinggi. Dengan demikian, investasi reksa dana Syariah halal ini cocok dan cocok untuk pemula dan semua jenis profil risiko.
Dalam reksa dana Syariah itu sendiri, manajer investasi akan mengumpulkan dana dari investor yang menginvestasikan modal mereka, baik dalam instrumen saham, pasar uang, pendapatan tetap, atau campuran.
Reksa dana Syariah, menurut PJK nomor 19/POJK.04/2015, adalah reksadana yang diatur dalam hukum pasar modal yang manajemen dan implementasinya tidak bertentangan dengan prinsip -prinsip Syariah. Jadi setiap jenis reksa dana Syariah harus memenuhi prinsip -prinsip Syariah, termasuk aset yang mendasari publikasi mereka.
Reksadana Syariah sendiri juga dianggap telah memenuhi prinsip -prinsip pasar modal jika kontrak, cara manajemen, dan portofolio tidak bertentangan dengan prinsip -prinsip Syariah di pasar modal.
4. Setoran Berbagi Pendapatan
Perlu diingat, setoran ternyata menjadi formulir Syariah.