Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut kondisi Siklon Tropis Seroja yang menerjang Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya saat ini tidak umum terjadi. Kenapa?
"Dan (Siklon Tropis) Seroja ini baru yang pertama kali benar-benar cukup dahsyat karena masuk sampai ke daratan. Ini yang tidak lazim," ucap Dwikorita dalam siaran langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).
Dwikorita turut menyampaikan kesimpulan awal kaitan antara kondisi itu dan pemanasan global. Namun yang terpenting, menurutnya, kondisi ini harus bisa diantisipasi karena, apabila tidak, bisa menjadi rutinitas tiap tahun.
"Nah, oleh karena itu, barangkali kita perlu mengevaluasi karena penyebabnya adalah semakin panasnya suhu muka air laut yang tentunya laut itu tempat mengabsorpsi CO2 dan itu adalah dampak dari gas rumah kaca, bisa dirunut ke sana, ini baru hipotesis tapi ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air laut yang dipengaruhi juga oleh global warming," ucap Dwikorita.
"Benar-benar harus dimitigasi, kalau tidak kondisi siklon ini akan menjadi rutin setiap tahun. Ini harus diantisipasi," imbuhnya.
Sebelumnya disebutkan siklon itu menyebabkan rangkaian bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejauh ini BNPB menyebut sebanyak 128 orang meninggal akibat bencana banjir dan longsor karena Siklon Tropis Seroja itu. [detik.com]