Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Ende saat ini membawa 30 ton bantuan berupa obat dan sembako ke wilayah terdampak gempa di Sulawesi Barat (Sulbar). Satu tim tenaga kesehatan (nakes) juga diikutkan ke Sulbar.
"Kita akan droping tenaga kesehatan baik dokter dan tenaga kesehatan yang lain, obat-obatan dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan kesehatan masyarakat," kata Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari kepada wartawan di KRI Teluk Ende, Jumat (15/1/2021).
KRI Teluk Ende bertolak dari Makassar sejak pukul 16.00 Wita, Jumat (15/1) dan dijadwalkan tiba di Lanal Mamuju, pada hari ini. Benny mengatakan, bantuan logistik terdiri dari bahan pokok seperti beras.
"Logistik yang bisa kita tampung karena kita tidak punya banyak waktu. Kita membawa kurang lebih 15 ton beras, 500-800 kilogram gula, air mineral baik dalam gelas maupun botol atau pun galon kita cukup banyak tadi. Mi sudah masuk kurang lebih 2 truk dan lain sebagainya. Total bisa sampai 30 ton," tutur dia.
Diketahui, bantuan nakes dan logistik di KRI Teluk Ende dijadwalkan bersandar di Lanal Mamuju, Sulbar. Dari titik tersebut bantuan akan didistribusikan ke korban gempa di Mamuju hingga Majene.
Benny juga mengatakan operasi kemanusiaan melalui KRI Teluk Ende akan berlangsung sepekan kedepan. Namun estimasi waktu tersebut bisa diperpanjang.
"Kalau memang 7 hari kedepan belum selesai tentu nanti kita perpanjang sesuai dengan eskalasi yang diharapkan pemerintah provinsi setempat," katanya.
Selain KRI Teluk Ende, sambung Benny, KRI Soeharso juga tengah bergerak dari Surabaya ke Lanal Mamuju. KRI Soeharso nantinya akan berfungsi sebagai rumah sakit.
"Jadi satu kapal rumah sakit semua, di situ fasilitas kesehatan lengkap. Jadi besok korban dari siapa pun akan ditangani dokter-dokter di KRI Soeharso," pungkas Benny. [detik.com]