Uang Rp 173 juta lebih milik Desa Sasak, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang digasak maling lewat modus pecah kaca mobil. Padahal, uang itu akan dibagikan sebagai bantuan langsung tunai atau BLT dana desa untuk warga terdampak COVID-19.
Pencurian terjadi di depan Kantor Desa Sasak pada Senin (28/9) sore kemarin. Camat Mauk Arif Rachman menceritakan saat itu kepala desa habis mengambil uang di salah satu bank di Tangerang dan menemui stafnya di kecamatan Mauk.
Di kantor camat, ban mobil rupanya mengalami bocor. Ia pun meminta staf untuk menambal ban.
"Kemungkinan memang sudah diikuti sejak dari bank, karena sebelum dijebol ban mobil sempat mengalami bocor ketusuk paku," kata Arif dikonfirmasi detikcom, Tangerang, Selasa (29/9/2020).
Usai menambal di kantor camat, mereka pergi ke kantor desa Sasak. Si kepala desa dan stafnya kemudian masuk ke kantor tapi uang rupanya belum diambil di dalam mobil. Saat lengah itulah menurutnya ada aksi bobol kaca mobil dan maling berhasil membawa uang tersebut.
"Turun dari mobil (kepala desa) ke ruangan, posisi uang di mobil, kacanya dijebol," katanya.
Tidak berapa lama, si kepala desa katanya sadar bahwa uang masih di mobil. Saat melihat ada dua motor mencurigakan di depan kantor desa, mereka sadar bahwa uang sudah dicuri. Ia dan beberapa staf katanya sempat melakukan pengejaran namun terlambat.
"Dari situ sempat langsung ngejar pelaku, cuma jedanya terlalu lama, pelaku sempat dilihat sama mereka. Ada dua motor 3 orang, satu mengawasi di gerpang," ujarnya.
Pihak desa sendiri sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Mauk. Uang Rp 173 juta lebih itu sejatinya akan dibagikan ke 280-an warga. Pihak kecamatan, meminta ke pemerintah desa agar warga tetap mendapatkan bantuan.
"Dari desa berharap ditemukan, kalau tidak ditemukan itu kan wajib diberikan ke masyarakat dari manapun sumbernya, itu sudah jadi tanggung jawab desa," pungkasnya.
Sumber : detik.com