Memilih seseorang untuk menjadi pendamping yang sesuai dengan kriteria pribadi masing-masing memang tidak mudah. Banyak hal yang dipertimbangkan untuk menentukan siapa orang yang tepat menemani sepanjang hidupnya kelak hingga mampu membimbing menuju jalan Allah ta’ala hingga mampu kesurga-Nya.
Namun Memang, memilih pasangan merupakan urusan perasaan, sehingga ketika menemukan seseorang dirasa cocok, maka seseorang akan mengabaikan hal-hal yang seharusnya menjadi kriteria wajib.
Padahal kriteria ini dapat menentukan baik tidaknya kelangsungan hubungan dalam rumah tangga untuk menuju keharmonisan. Bagi perempuan yang dirundung masalah bingung memilih calon pasangan, pilihlah ia yang baik akan agamanya.
Pilihlah Jodoh yang Baik Agamanya
Baik agamanya (taat kepada Allah Subhanahuwata’ala dan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam). Baik agamanya adalah kriteria utama ketika seseorang menentukan pasangan hidup. Lelaki yang baik agamanya pasti memiliki tingkat ketaqwaan yang tinggi. Sehingga akan membawa keluarga taat pada aturan Allah dan Rasul-Nya.
Dengan penuh ketaqwaan maka si calon jodoh ini akan menjaga diri dari adzab Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Untuk itu, carilah jodoh yang taat kepada aturan agama.
Jika sudah dapat baik agamnya, maka jangan lupa jika ia marah tidak akan menghina.
Siapa sih yang ga kecewa, hancur dan sedih jika pasangan kita, imam kita yakni orang yang kita sayang sanggup untuk menghina kita sebagai seorang istri. Kemaran dan amarahnya yang tidak dapat di tahan sehingga keluarlah cacian serta hinaan untuk seorang istri.
Lidah itu tidak bertulang tapi sanggup mematahkan hati seseorang, karena perkataan yang sudah dilepaskan itu tidak bisa untuk ditarik kembali.
Dan bila sudah menemukan baik agamanya, lalu carilah jika marah ia tidak menghina dan bila ia cinta akan memuliakan.
Jika sudah dapat baik agamanya, lalu carilah jika ia marah tidak menghina dan bila ia cinta akan memuliakan. Bagaimana sih lelaki memuliakan wanita, apa dengan memberi sekuntum bunga di setiap pagi, memberi salam rindu di setiap waktu, liburan berdua dalam keadaan belum halal, atau saling bertukar kabar tapi tak kunjung menghalalkan.
Lelaki yang memuliakan wanita itu dengan sikap yang sesuai syariat, mampu menundukkan pandangan, dan jika ia cinta langsung untuk datang bertamu untuk menghalalkan.