Pengertian, Fungsi Pranata Agama, dan Contohnya – Di bawah ini terdapat goresan pena lengkap mengenai pranata agama. Semoga bermanfaat.
A. Pengertian Pranata Agama
Agama merupakan sebuah pranata yang mempunyai andil pending dalam menuntun serta mengatur jalan hidup manusia. Agama merupakan sebuah kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa, sisitem budaya, serta pandangan dunia yang menghubungkan insan dengan tatanan dari kehidupan dengan banyak sekali ajaran, larangan, usulan dan kewajiban yang mengikat bagi umatnya. Karenanya agama lebih sering menggunakan istilah religi atau religiositas. Pranata agama juga sanggup dikatakan sebagai pranata religi (religious institutions). Religi atau religiositas ialah kepaduan sebuah sistem antara keyakinan dan praktik yang erat kaitannya dengan hal-hal yang bersifat suci. Religiositas mempunyai dua unsur aliran hakiki, yakni sesuatu yang berada di dunia ini (imanen) dan sesuatu yang berada di luar jangkauan pengindraan insan (transedental).
B. Fungsi Pranata Agama
Klasifikasi atas dua unsur tersebut terbentuk dalam ritual dan peribadatan serta aliran wacana keberadaan Rabb / Tuhan . Hal tersebut termasuk ke dalam unsur transedental serta dalam hidup bermasyarakat (unsur imanen). Berikut beberapa fungsi paranata agama!
1) Membantu Mencari Identitas Moral
Moral merupakan sebuah kondisi mental yang dirasakan, diketahui, dan dihayati oleh insan terhadap tingkah laris yang positif menuruit nilai serta norma yang berlaku. Moral yaitu sebuah tuntunan bagi insan dalam bersikap dan bertingkah laris sesuai dengan patokan hidup bersama. Fungsi pranata agama / religi yaitu sebagai wadah atau sarana menegakkan sebuah hukum norma demi kelangsungan identitas moral masyarakat dan umat pemeluk agama. Pencarian insan terhadap nilai moral senantiasa berkurang, hal ini dikarenakan di dalam agama telah meliputi banyak sekali aspek wacana moralitas. Masyarakat secara berdikari telah mengelola serta mengadopsi dengan baik aliran dan norma yang ada di dalam agama. Ajaran dan norma religiositas tersebut sangat berkhasiat bagi seseorang yang seringkali bertindak amoral yakni melaksanakan tindak kriminalitas dan sebagainya.
Contoh :
seseorang yang seringkali mencuri, merampok, mengkonsumsi miras dan narkoba, korupsi, dan lain-lain. Secara tidak pribadi pelakunya mengalami penyimpangan moral dan pada karenanya ia akan kehilangan identitas moralnya. Ketika ia hendak kembali ke jalan yang benar dan bersungguh-sungguh untuk menjalani kehidupan sebagai orang baik maka agama akan menjadi solusi yang terbaik untuk memfasilitasi keinginannya. Dengan banyak sekali pendekatan yang ada terhadap aliran dan norma, pada karenanya ia akan bisa untuk menemukan identitas moralnya kembali.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
2) Menjelaskan Arah dan Tujuan Hidup Manusia
Setiap insan yang menganut kepercayaan beragama, pada dirinya terdapat sebuah impian untuk mendapat keselamatan serta kebahagiaan dalam hidupnya baik di dunia maupun di akhirat. Untuk menggapai impian tersebut seseorang tidaklah bisa mendapatkannya dengan usahanya sendiri. Agama mengajarkan semoga seorang hamba senantiasa bertaqwa kepada Tuhan, serta memperlihatkan ganjaran bagi insan yang berzakat baik dan senantiasa berbuat kebajikan. Selain itu insan juga dituntut untuk menjauhi segala larangan yang telah ditetapkan Tuhan melalui agama. Dalam hidup ini tentu banyak sekali problem yang dilalui. Masalah-masalah tersebut seharusnya kita jadikan sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Maha Pencipta. Dalam hal ini agama lah yang berperan untuk memperlihatkan solusi atas permasalahan hidup manusia. Agama bisa meningkatkan kesadaran hidup untuk berusaha menjadi lebih bertaqwa dan berzakat baik bagi sesama. Agama bisa menjadi sarana untuk segala penyelesaian problem yang terjadi pada manusia. Hal tersebut menjawab wacana pertanyaan bahwa apakah pranata agama dianggap penting dalam kehidupan insan secara pribadi maupun bermasyarakat.
3) Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Mempererat Kohesi Sosial
Perwujudan dari unsur-unsur imanen yang menjadi bab tak terpisahkan dari agama diantaranya yakni sebagaimana agama mengajarkan wacana kehidupan bermasyarakat. Dalam beragama terdapat aturan-aturan yang mengajarkan wacana bagaimana membangun kekerabatan dengan masyarakat yang lebih luas. Agama mengajarkan pengikutnya untuk saling mencintai, menghargai dan menghormati sesama. Menghargai, mencintai, serta mengormati orang lain merupakan sebuah perilaku yang memperlihatkan identitas seorang hamba tersebut merupakan seorang penganut agama yang baik serta ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna. Bentuk faktual dari hal yang mesti dilakukan untuk memperlihatkan bahwa sesorang tersebut merupakan hamba Tuhan yang bertaqwa ialah dengan rujukan sebagai berikut :
Contoh :
– bersikap ramah, sopan santun, dan kerendahan hati dalam
bergaul.
– Berusaha menjadi seorang warga masyarakat yang sanggup memperlihatkan manfaat yang besar bagi masyarakat
– Saling tolong menolong, bekerja sama, bergotong royong, saling menghormati, dan lain-lain.
Beberapa rujukan di atas merupakan sebagian dari hal-hal kecil yang sanggup dilakukan dalam rangka menjadi seorang insan yang bertaqwa serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Hal-hal tersebut diperlukan bisa untuk menjaga Solidaritas masyarakat.
Sumber :
Wrahatnala, Bondet , 2009, Sosiologi Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA kelas XII, Jakarta, sekawan Cipta Karya.
Sumber https://www.kakakpintar.id