Pengertian dan 6 Komponen Penginderaan Jauh – Berikut ini terdapat klarifikasi perihal apa itu pengindraan jauh serta apa saja komponen yang meliputinya.
A. Pengertian Pengindraan Jauh
Penginderaan jarak jauh yakni suatu ilmu yang mempelajari perihal seni dan teknik dalam mengetahui suatu benda serta tanda-tanda tertentu dengan cara mengidentifikasi suatu objek dan arah tanpa adanya kontak secara eksklusif dengan gejala, benda dan objek terkait.
Dalam penginderaan jarak jauh, pengumpulan data sanggup dilakukan dari jarak jauh dengan memakai sensor buatan. Cara ini disebut dengan penginderaan jarak jauh, sebab objek yang dikaji dilakukan dari jarak jauh tanpa bersentuhan eksklusif dengan objek yang dikaji. Penginderaan jarak jauh juga dikenal dengan sebutan remote sensing (inggris), teledection (perancis), sensoria remote (Spanyol), femerkundung (Jerman), dan
Distansionaya (Rusia).
B. Komponen Pengindraan Jauh
Penginderaan jauh terbagi menjadi 6 komponen, penjelasaan dan penjabarannya sebagai berikut!
1. Sistem Tenaga
Komponen pertama yang menunjang pengindraan jarak jauh yakni sistem tenaga. Terdapat dua sumber tenaga dalam penginderaan jarak jauh yakni sumber tenaga matahari dan sumber tenaga buatan. Pengindraan jauh yang memanfaatkan tenaga matahari disebut dengan sistem pasif. Selanjutnya pengindraan jauh yang memanfaatkan tenaga buatan dikenal dengan sistem aktif. Penginderaan jauh dengan memakai sumber tenaga buatan berfungsi sebagai pengganti sistem pasif dikala ketika malam hari pada suatu tempat.
2. Atmosfer
Komponen pengindraan jauh berikutnya yakni energi. Energi tidak seluruhnya hingga ke permukaan bumi, namun hanya sebagian kecil saja yang memasuki permukaan bumi. Hal tersebut dikarenakan energi yang masuk terhambat oleh serapan, dipantulkan, kemudian diteruskan oleh atmosfer.
3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek
Pada kegiatan perekaman objek dibutuhkan suatu wadah atau sarana, tenaga alami atau buatan, alat sensor, deteksi, dan objek. Pancaran tenaga yang menuju ke permukaan bumi akan memantul dan selajutnya akan direkam oleh alat sensor. Di dalam wahana berbentuk balon udara, pesawat, dan satelit ini terpasang sebuah detector yang terdapat dalam alat sensor.
4. Wahana dan Sensor
a. Wahana merupakan sebuah alat berupa kendaraan yang mempunyai fungsi sebagai alat penyimpan perekam. Perekam ini berfungsi untuk merekam objek permukaan bumi yang sanggup dilakukan baik di angkasa maupun di luar angkasa. Bentuk wahana yang dipergunakan dalam pengindraan jarak jauh yakni pesawat terbang, satelit, dan balon udara. Setiap wahana mempunyai detail objek yang berbeda-beda. Misalnya pesawat terbang mempunyai detail objek yang sanggup ditingkatkan terus-menerus, hal ini dikarenakan pesawat terbang mempunyai kapasitas yang berbeda di tiap jenisnya dalam hal ketinggian terbang.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
b. sensor merupakan alat yang mempunyai fungsi sebagai peserta tenaga pancaran dan pantulan yang telah direkam oleh alat detector. Berdasarkan fungsinya, sensor juga sanggup dikatakan sebagai alat perekam. Selanjutnya sensor dibagi menjadi dua jenis menurut proses perekamannya, yakni sensor sensor elektronik dan fotografik.
– Sensor Elektronik
Sensor elektronik merupakan sensor yang berkhasiat untuk sistem pengindraan jauh nonfotografik. Hal tersebut dikarenakan proses perekaman objek tidak didasarkan pada pembakaran, melainkan didasarkan pada sinyal elektronik yang dipancarkan / dipantulkan kemudian objek direkam oleh alat detektor. Alat Detektor untuk sensor ini berupa pita magnetik yang berdasar pada energi yang dipantulkan, hal tersebut merupakan penggalan dari proses perekaman objek. Sensor elektronik yang telah melalui proses perekaman pada pita magnetik, kemudian diproses hingga menjadi data digital data visual (citra) dengan penggunaan komputer.
– Sensor Fotografik
Sensor fotografik merupakan jenis sistem sensor yang memakai kamera. Cara kerjanya yakni sensor ini didasarkan pada pantulan tenaga dari objek. Film pada detectornya menciptakan sensor fotografik menghasilkan foto. Jika Sensor fotografik dipasang pada pesawat udara, maka akan menghasilkan gambaran yang disebut foto udara, kemudian sensor fotografik
yang dipasang pada satelit disebut dengan gambaran satelit.
5. Perolehan Data
Pada pengindraan jauh data diperoleh dengan dua cara, yakni dengan cara cara digital dan cara manual. Cara digital sanggup dilakukan dengan penggunaan dukungan komputer, selanjutnya Cara manual dilakukan dengan cara menginterpretasi data secara visual.
6. Pengguna Data
Pengguna data yakni forum atau perrangan yang memakai data pengindraan jarak jauh. Data pengindraan jauh ini sanggup difungsikan di segala bidang. Hasil data pengindraan jauh yang mempunyai tingkat kerincian yang anggun sangat dibutuhkan sekali oleh pengguna data. Pengindraan jauh dengan memakai proses satelit melalui banyak sekali proses, diantaranya yakni spektrum elektronik, penyinaran, pemantulan dan penangkapan, dan perekaman.
Sumber :
Dewi, Nurmala, 2009, Geografi Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA kelas XII, Jakarta, CV Epsilon Grup.
Sumber https://www.kakakpintar.id