v 6 Perbedaan Fotosintesis Dan Kemosintesis

6 Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis � Kita telah mempelajari ihwal reaksi fotosintesis dan kemosintesis. Keduanya merupakan jalur metabolisme pembentukan kuliner (anabolisme). Seperti yang kita ketahui bahwa organisme yang bisa menciptakan makanannya sendiri melalui reaksi ibarat ini dikenal sebagai organisme autotrof. Persamaan antara fotosintesis dan kemosintesis ialah keduanya merupakan reaksi asimilasi pembentukan makanan. Keduanya merupakan reaksi penting untuk menjalankan rantai kuliner dalam suatu ekosistem. Hanya saja akan ditemukan banyak perbedaan pada keduanya, terkait pelaku reaksi tersebut merupakan organisme yang berbeda, berikut uraian perbedaan antara fotosintesis dengan kemosintesis:


1. Pelaku organisme


Perbedaan pertama yang ditemukan pada fotosintesis dan kemosintesis ialah organisme yang melakukannya. Fotosintesis hanya dilakukan oleh kelompok organime fotoautotrof yaitu kelompok organisme yang mempunyai pigmen penangkap cahaya untuk memulai reaksi kimia. Contohnya ialah kelompok tumbuhan, algae, dan beberapa bakteri. Pigmen klorofil yaitu pigmen yang paling umum dimiliki oleh kelompok autotrof. Klorofil dan pigmen lainnya merupakan senyawa kimia yang bisa menyerap energi yang dipancarkan oleh cahaya dan mengubahnya menjadi senyawa kimia.


Sementara organisme pelaku kemosintesis yaitu kemoautotrof yang memakai senyawa kimia sebagai sumber untuk mengoksidasi pembentukan makanan. Kemoautotrof yaitu mikroorganisme yang sanggup ditemukan pada tempat gelap ibarat dasar laut, dalam tanah, lereng gurung berapi, rawa, atau mengadakan simbiosis dengan makhluk hidup lainnya.


2. Sumber energi


Perbedaan selanjutnya ialah penggunaan sumber energi untuk memulai reaksi kimia. fotosintesis merupakan reaksi kimia yang memakai energi cahaya untuk memulai reaksi kimia. oleh alasannya itu, organisme fotoautotrof dilengkapi dengan pigmen yang bisa menyerap energi cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya (matahari). sehingga, cahaya merupakan salah faktor yang sanggup memengaruhi kelangsungan reaksi fotosintesis.


Sementara itu, kemosintesis merupakan reaksi kimia yang memakai energi kimia untuk memulai rangkaian reaksinya. Energi kimia ini diperoleh dari oksidasi senyawa kimia yang dipakai oleh organisme kemoautotrof. Nitrogen yaitu salah satu senyawa kimia yang akan dioksidasi untuk menghasilkan energi dalam rangakaian kemosintesis. Reaksi kemosintesis menjadi sangat bervariasi tergantung pada jenis senyawa kimia yang dilakukan oleh pelaku reaksi alasannya memakai senyawa kimia yang berbeda � beda yang ditemukan di alam.


3. Tempat berlangsung


Fotosintesis pada flora berlangsung di dalam kloroplas. Hal ini alasannya organel kloroplas merupakan organel yang menyimpan pigmen untuk menangkap cahaya. Oleh alasannya itu, reaksi fotosintesis hanya berlangsung pada kelompok organisme yang mempunyai klorofil atau pigmen lainnya. Sementara itu, reaksi kemosintesis berlangsung di dalam sitoplasma. Reaksi kemosintesis berlangsung tanpa melibatkan pigmen. Oksidasi senyawa kimia sebagai sumber energi reaksi dibantu oleh enzim � enzim terkait dalam sitoplasma sel.



style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">


4. Senyawa yang terlibat


Baik fotosintesis dan kemosintesis merupakan reaksi pembentukan senyawa karbohidrat. Pada fotosintesis melibatkan senyawa karbondioksida dan air sebagai senyawa yang akan dibuat menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi yang berlangsung di dalam sel. Sementara itu, pada reaksi kemosintesis sanggup melibatkan senyawa kimia yang bervariasi tergantung pada jenis kemosintesis yang terjadi pada organisme kemoautotrof. Senyawa kimia yang umumnya terlibat dalam kemosintesis ialah karbondioksida, oksigen, air, dan senyawa organik lainnya.


5. Hasil reaksi


Pada fotosintesis akan menghasilkan senyawa glukosa sebagai senyawa inti dari serangakaian reaksi. Sementara oksigen yang dibebaskan ke atmosfer melalui stomata merupakan produk samping yang dihasilkan dari fotosintesis. Dengan produk inti yang sama (glukosa) dihasilkan dari kemosintesis yang melibatkan sejumlah senyawa kimia di alam. Sementara produk samping dari reaksi ini sangat bermacam-macam menurut jenis senyawa kimia yang telibat. Contoh welirang merupakan produk samping dari kemosintesis yang memakai asam sulfida.


6. Peranan ekologis


Sama � sama berperan sebagai produsen di alam, pelaku fotosintesis dan kemosintesis merupakan komponen penting dalam siklus kehidupan di bumi. Fotoautotrof merupakan produsen utama pada hampir seluruh kehidupan di darat dan perairan. Namun tidak mendukung pada wilayah � wilayah gelap di bumi ibarat dasar laut, palung, lereng gunung berapi, rawa, dalam tanah, dan lainnya. Organisme kemoautotrof menyediakan energi organik dari hasil kemosintesis yang penting pada wilayah � wilayah dimana tak ada cahaya. Sehingga organisme kemoautotrof menjadi sumber �kekuatan� dalam pembentukan rantai kuliner ekosistem bahari dangkal yang gelap.


Selain itu, kuman kemoautotrof juga sanggup ditemukan sebagai simbion yang saling menguntungkan terhadap organisme inangnya. Kemoautotrof juga merupakan pengurai senyawa organik kompleks yang mengembalikan senyawa kimia organik menjadi senyawa anorganik ke alam. Dan sebaliknya kuman kemoautotrof merupakan penghubung beberapa senyawa anorganik semoga sanggup masuk ke kehidupan organisme. Reaksi kemosintesis dan fotosintesis keduanya terlibat dalam siklus biogeokimia.



Sumber https://www.kakakpintar.id