v Pengertian Kata Ganti, Macam-Macam, Dan Pola Kalimatnya

Pengertian Kata Ganti, Macam-Macam, dan Contoh Kalimatnya – Kata ganti atau pronominal ialah kata yang dipergunakan sebagai pengganti subyek atau obyek yang berupa benda dan orang. Kata ganti berfungsi untuk efisiensi dan efektifitas kalimat dalam perihal atau paragraf. Dengan adanya kata ganti, maka tidak perlu menuliskan nama orang atau nama benda secara terus-menerus dan berulang. Perhatikan pola kalimat berikut :


�Ruli ialah anak yang sangat rajin beribadah, setiap adzan berkumandang ia selalu bergegas ke masjid untuk shalat berjamaah.�


Penjelasan :


Kata �ia� pada kalimat di atas ialah pronomina yang berfungsi menggantikan subyek �Ruli.� Subyek �Ruli� tidak perlu lagi diulang sebab penggunaan kata ganti �ia� pada kalimat.


Berdasarkan kiprah dan fungsinya, kata ganti sanggup diklasifikasikan ke dalam tiga macam, diantaranya ialah :


1. Kata Ganti Orang


Kata ganti orang sanggup diturunkan kembali ke dalam tiga kepingan diantaranya yakni :


a. Kata Ganti Orang Pertama


Kata ganti orang pertama terdiri atas kata ganti orang pertama tunggal (menggunakan daku, ku, saya) dan jamak (menggunakan kata kami dan kita).


Contoh :


– Saya akan pergi ke Jakarta pada tanggal 2 Desember 2116. (kata ganti orang pertama tunggal)

– Kami gres akan pulang dari Jakarta pada tanggal 5 November 2016. (kata ganti orang pertama jamak)

– Jangan ada permusuhan diantara kita sebab pada hakekatnya kita semua ialah saudara. (kata ganti orang pertama jamak)

– Aku akan bekerja keras demi istri dan anak-anakku. (kata ganti orang pertama tunggal)


b. Kata Ganti Orang Kedua


Kata ganti orang kedua terdiri atas kata ganti orang kedua tunggal (menggunakan kata anda, kamu, dikau, mu, dan engkau) dan kata ganti orang kedua jamak (menggunakan kata kalian, anda sekalian dan kau sekalian).


Contoh :


– Apa anda telah memahami sumber kasus dari duduk kasus ini? (kata ganti orang kedua tunggal)

– Bukankah kau sendiri yang berjanji akan mengerjakan kiprah itu? (kata ganti orang kedua tunggal)

– Aku akan pelajari dan cermati semua yang engkau katakan. (kata ganti orang kedua tunggal)

– Maaf, apa ini barang milikmu? (kata ganti orang kedua tunggal)

– Aku harap kalian sanggup mengerti dan memaklumi kondisi keuangan perusahaan yang kian terpuruk cukup umur ini. (kata ganti orang kedua jamak)

– Terima kasih saya sampaikan kepada anda sekalian yang berkenan mendonorkan darah di program bakti sosial ini. (kata ganti orang kedua jamak)


c. Kata Ganti Orang ketiga


Kata ganti orang ketiga terdiri atas kata ganti orang ketiga tunggal (menggunakan kata beliau, dia, ia,-nya) dan kata ganti orang ketiga jamak (mereka).


Contoh :


– Rusmianti ialah anak yang sangat ramah, ia tak segan untuk tersenyum dan menyapa kepada siapa saja yang ia temui. (kata ganti orang ketiga tunggal)

– Dia menyampaikan padaku bahwa esok pagi tidak ada satupun karyawan yang tiba terlambat. (kata ganti orang ketiga tunggal)

– Para demonstran itu sangat brutal, mereka memaksa masuk ke kantor gubenur. (kata ganti orang ketiga jamak)


2. Kata Ganti Penunjuk


Berdasarkan fungsinya, kata ganti penunjuk sanggup diturunkan menjadi beberapa macam, diantaranya ialah :


a. Kata Ganti Penunjuk Umum


Kata ganti ini memakai kata ini dan itu dalam penerapan kalimatnya. Contoh :


– Piring dan perabot ini buatan luar negeri.

– Jangan sentuh guci itu!


b. Kata Ganti Penunjuk Tempat


Kata ganti penunjuk daerah memakai kata situ, sini, sana, ke sini, dan ke sana.


Contoh :


– Aku gres akan pergi ke sana, Kau jangan kemana-mana!

– Kenapa kau masih bangun di sini?

– Ketika berada di sana, saya lebih merasa tenang dan damai.



style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">


c. Kata Ganti Penunjuk Ikhwal


Kata ganti penunjuk ikhwal dalam konteks kalimat memakai kata begini dan begitu.


– Kalau kebijakan rimba yang diterapkan, maka beginilah jadinya.

– Kami tidak akan menyepakati begitu saja sebelum terang-benderang titik persoalannya.

– Aku menyesal kenapa harus berakhir begini.


3. Kata Ganti Penanya


Kata ganti penanya sanggup diturunkan kembali menjadi beberapa macam diantaranya ialah :


a. Kata Ganti Penanya Orang atau Benda


Kata ganti penanya orang atau benda dalam konteks kalimatnya memakai kata siapa, apa, dan yang mana.


Contoh :


– Siapa dalang di balik kekacauan ini?

– Alasan apa yang menciptakan anda mengunjungiku disaat menyerupai ini?

– Peryataan yang mana dari mulut saya yang menyinggung anda?


b. Kata Ganti Penanya Waktu


Kata ganti penanya waktu memakai kata �kapan� dalam konteks kalimatnya.


– Kapan kau akan meminang seorang perempuan untuk dijadikan istri?

– Kapan kau akan pulang ke Surabaya?

– Kapan anda akan menuntaskan tugas-tugas kuliahmu?


c. Kata Ganti Penanya Tempat


Kata ganti penanya daerah memakai kata dimana, kemana, dan dari mana dalam konteks kalimatnya.


– Dari mana saja kau ini?

– Dimana kau letakkan novel laskar pelangi milikku?

– Kemana kau hendak pergi sehabis semua yang menimpamu hari ini?


Sumber :

http://www.kelasindonesia.com/2015/07/penjelasan-kata-ganti-dalam-bahasa-indonesia-lengkap.html


Baca Juga:


Pengertian dan 4 Contoh Paragraf Deskripsi

Pengertian Pola Kalimat, Unsur dan Contohnya

Contoh Surat Pengumuman Resmi Lengkap



Sumber https://www.kakakpintar.id