v Kado Istimewa Dari Siswa Di Hari Ulang Tahun


Pagi itu suasananya terasa sangat berbeda. Udara terasa menyejukkan, sinar mentari terasa menyegarkan. Hari-hari pun ku lalui dengan penuh semangat dan kegembiraan. Sepertinya hari itu hari yang sangat Istimewa bagiku. 


Saat saya mencoba membuka akun facebook. Aku pribadi terkejut melihat beranda facebook-ku yang penuh dengan ucapan selamat dari banyak sekali rekan sahabat. Meskipun hanya lewat dunia maya ucapan yang mereka berikan cukup membuatku bahagia, semakin berangasan dan penuh semangat untuk melewati hari-hariku yang penuh dengan warna. Dan tak jarang ucapan selamat itu tiba juga dari siswa-siswiku.

Pada hari itu bertepatan hari kamis tanggal 13 Agustus 2015, yaitu bertepatan dengan hari ultahku yang ke-30. Saat saya mulai masuk kelas, ada sesuatu yang berbeda yang membuatku bangga. Ternyata dari siswa-siswiku ada yang memperlihatkan kado di ultahku, hari itu terasa sangat istimewa bagiku. Mereka memperlihatkan sebuah kejutan yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya. Kado itu dibungkus dan dikemas dengan sangat rapi, dengan warna merah muda yang dihiasi dengan gambar yang membuatnya terlihat indah dan menawan. Kado itu berukuran persegi panjang dan berbetuk balok yang berukuran sedang. Dan salah seorang siswa maju memperlihatkan kado itu seraya memperlihatkan ucapan selamat kepadaku. Aku pun merasa tersanjung dan besar hati mempunyai siswa-siswi yang mempunyai ide kreatif dan mau berinisiatif memperlihatkan hadiah kepada gurunya.

Setelah mendapatkan kado itu saya pribadi bertanya kepada mereka. 


�Siapa yang punya ide untuk memperlihatkan pak guru hadiah?, kalian beli pakai uang siapa?” 


Siswa pun menjawab dengan kompak, 


�Ini inisiatif kami semua pak, dan kami mebelinya dengan mengeluarkan uang seikhlasnya.”


Selepas mereka meberikan penejelasan terkait pertanyaan yang sudah saya lontarkan keapada mereka, dan mengucapkan ucapan teima kasih kepada mereka yang sudah berinisiatif memberiku hadiah. Kado itu pun saya masukkan ke dalam tasku dan melanjutkan bahan pelajaran pada hari itu.

Setelah pulang dari sekolah saya pribadi ingin tau untuk melihat isi dari kado tersebut. Tanpa pikir panjang saya pribadi membukanya dengan hati deg-degkan dan penuh penasaran. Saat saya membukanya ternyata isi hadiahnya ialah peci yang ukurannya sangat pas di kepalaku. Hadiah yang sangat sederhana namun mempunyai manfaat yang luar biasa. Kado yang diberikan oleh siswa ini takkan saya lupakan sepanjang hayatku. Ide mereka sangat menginspirasiku untuk menjadi guru yang lebih baik. Baik dalam hal mendidik maupun kualitas mengajarku. Sungguh penghargaan yang sangat luar biasa dari siswaku. Ide mereka sangat brilian.

Keesokan harinya saya pribadi menayakannya kepada siswa-siswiku wacana hadiah peci tersebut. Aku menanyakan dimana mereka membeli dan dari mana mereka tahu kalau ukuran peci itu ukurannya sangat sempurna di kepalaku. 

Namun di balik hadiah yang mereka berikan, ada dongeng yang membuatku tertawa dan sangat lucu kalau didengarkan. Mereka menceritakanku bagaimana usaha mereka sehingga sanggup menentukan ukuran peci itu dengan ukuran yang sangat tepat. Dari serangkaian cerita, sebelum mereka  membelinya mereka bertanya terlebih dahulu kepada teman-teman mereka yang laki-laki. Ternyata sahabat mereka meberikan warta yang salah. Namanya anak dewasa tidak begitu paham wacana ukuran peci. Mereka pun mengiyakan warta dari sahabat mereka tanpa mewaspadai kebenaran warta itu.

Mereka menyebutkan bahwa peci yang mereka kenakan ukuran nomor 30. Tanpa pikir panjang, mereka pun pribadi bergegas untuk membelinya di pasar umum yang tidak jauh dari rumah mereka. Setibanya di pasar, mereka pribadi menanyakannya kepada penjual peci. Salah seorang siswa pribadi bertanya kepada penjual, �Pak ada gak peci ukuran 30?,� penjual pun menjawab sambil senyum dan tertawa sebab terdengar sangat lucu, �Nak mana ada ukuran peci 30 �, peci itu ukurannya satuan dari nomor 1 hingga nomor 10, tidak ada ukuran peci yang lebih dari nomor itu, kalau ukuran peci nomor 30 bagaimana besarnya ya? He..he…,� ujar penjual peci itu. Mereka pun tertawa terbahak-bahak sambil menertawakan keluguan mereka yang tak tahu apa-apa wacana ukuran peci.

Saat mereka menceritakan kisah itu kepadaku, saya pun ikut tertawa dengan lepas. Karena dongeng itu sangat lucu dan menggelikan bagiku. Aku hingga membayangkannya bagaimana besar ukuran peci itu kalau ukurannya nomor 30, sedangkan ukuran peci yang saya kenakan hanya berukuran nomor tujuh (7). Makara saya berpikir kalau peci itu berukuran Extra Large. Mungkin mereka mengira kalau ukuran peci itu sama dengan ukuran sepatu.

Tapi di balik kisah dan usaha mereka itu, saya sangat haru dan terkesan atas usaha mereka yang mau berinisiatif untuk memperlihatkan hadiah di hari ultahku. Bagi seorang guru mungkin ini pengalaman dan penghargaan yang sangat istimewa dari seorang siswa. Sungguh mereka membuatku besar hati mempunyai siswa yang mau berinisiatif untuk meberikan hadiah kepada gurunya.



Sumber https://wirahadie.com