Pembelajaran PAI disekolah
PONDOK PESANTREN RUBATH AL-MUHIEBIN
Disusun Oleh:
Izul Zamri
1652100124
Dosen Pengampuh: syarnubi, M,Pd.I
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANGTAHUN AJARAN 2018-2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................ 2
Narasi hasil waancara di ponpes ........................................................................... 3
Dokumentasi di pondok pesateren rubatb Al-Muhibien....................................... 3
BAB I Pendahuluan............................................................................................. 5
A. Latar belakang .......................................................................................... 5
B. Rumusan maslah ....................................................................................... 5
1. Apa penegrtian pola atau metode pemeblajaran diponpes.................. 5
2. Macam-macam pola atau metode pembelajaran................................. 8
3. Keunggulan PAI di pondok pesantren............................................. 10
C. Tujuan Masalah........................................................................................ 10
1. Memahami penegrtian pola pembelajaran di pondok pesantren......... 4
2. Menegtahui macam-macam pola pembelajran di pesantren................ 4
3. Mengetahui keunggulan PAI di pondok pesantren............................ 4
BAB II Pembahasan ............................................................................................. 5
A. Pengertian Pola Pembelajaran.................................................................... 5
B. Macam-Macam Pola atau metode pembelajaran....................................... 5
1. Metode ceramah............................................................................ 5
2. Metode tanya jawab...................................................................... 5
3. Metode demonstrasi...................................................................... 6
4. Metode ekspermen......................................................................... 6
5. Metode Targhib dan tarhib............................................................ 7
6. Metode pengulangan..................................................................... 7
C. Keunggulan PAI di madrasah ponpes....................................................... 7
BAB III Penutup................................................................................................... 8
Daftar fustaka ..................................................................................................... 10
PONDOK PESANTREN RUBATH AL-MUHIEBIN
Pondok pesantren ahlusunah wal-jama�ah tradisional yang tereltak di kenten sako, Menurut hasil wawancara dari ust Zaki pola dalam pembelajaran di pondok pesantren rubath al-muhiebin Cara belajar mengunakan metode kisah/cerita ketika belajar sirah nabawi ,mengulang menghafal ketika pelajaran al-Qur�an dan hadis , ceramah ketika guru menyampaikan suatu materi yang dimana suatu materi itu ingin disampaikan, tanya jawab ketika pelajaran fiqih faroid/ilmu waris, diskusi mutlaa mengulang mata pelajaran dan demonstrasi
1. Dengan ust, Zaki Shahab
2. lambang pondok pesantren rubath al-muhiebin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pondok pesantren merupakan salah satu tempat wadah untuk anak-anak di usia mudah untuk menuntut ilmu, sebab ilmu agama adalah warisan pusaka yang di wasiatkan oleh nabi pada semua umat manusia kaum muslim dan muslimat jadi setiap umat manusia berhak menerima informasi ilmu pengetahuan untuk menjadi pewaris nabi dengan ilmu penegtahuan manusia biasa berfikir dengan matang dalam menghadapi suatu masalah yang dihadapi dengan agama manusia bisa menegtahui yang mana yang seharusnya dilakukan dan yang mana saja yang harus ditinggalkan,
Para pemuda perlu sekali penegtahuan tentang ilmu agama smapai-sampai baginda nabi muhamad Rasullulah besabdah yang artinya �menuntut Ilmu wajib bagi kaum muslimin muslimat, inila salah satu alasan bagi kaum muslimin agar menutut ilmu sesuai dengan ajaran islam sebab agama yaang diridohi oleh allah SWT adalah agama Islam yang di wahyukan oleh malaikat jibril kepada nabi muhamad SAW untuk semua umat manusia yang beriman kepada Allah dan Rasullullah
Pondok pesantren di Indonesia sangat lah berdampak positif bagi kaum muslimin untuk menegmbangkan potensi mendalami ilmu Islam bagi pemuda dan mengurangi kenakalan remja yang sering meraja leleah karna mengikuti budaya-budaya zaman Now contoh balap sepeda motor, copet, begal, narkotika dan lain sebagainya
B. Rumusan Masalah
1 Apa pengertian pola atau metode pembelajaran?
2 Jelaskan macam-macam pola atau metode pembelajaran di pondok pesntren?
3 Bagaimana keunggulan PAI di Madrasah pondok pesantren?
C. Tujuan Masalah
1 Memahami pengertian pola pembelajaran.
2 Mengetahui macam-macam pola pembelajaran.
3 Mengetahui keunggulan PAI di Madrasah pondok pesantren
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pola Pembelajaran
Meneurut Narbuko dan Achmdi dalam buku Helen Sabera Adib, Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu.[1] cara dalam melaksanakan sesuatu atau mengumpulkan informasi dengan tujuan tertentu.[2] pada masa remaja terjadi peningkatan keterlibatan dalam praktek, dialog, dan diskusi keagamaan namun pada saat yang bersamaan para remaja memiliki keraguan dan kurang menerima pengajaran agama yang bersifat tradisional dan/atau literal.[3]Hendaknya mengunakan media dalam buku Kasinyo Harto media secara harifah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.[4] Hingga sekarang menjadi teradisi yang fositif dikutif dala Jurnal muhamad Isnaiani tradisi Islam yang ada di Palembang dan Bangka diwarnai dengan tradisi Syehk Abdul Somad Al-Palimbani, sehingga kitab yang dikarang oleh kedua tokoh ini selalu di pelajari dan menjadi amalan dan mewarani pemikiran masyarakat di kedua daerah yakni Palembang dan Bangka. Khusus untuk Bangka pembelajaran kitab dan tradisi kalamnya diwarnai oleh Syaikh Abdurrahman Siddik, beliau adalah merupakan keturunan dari Syekh Arsyad Al-Banjari.[5]
Jadi cara belajar dalam menempuh pendidikan hendknya mengumpulkan infomasi dengan tujuan yang jelas karena usia remaja perlu diajrakan teori dan peraktik dialok, diskusi keaagamaan agar tiadka ragu lagi siswa dalam menerima informasi yang disapatnya yakni dengan berguru yang jelas sehingga sanatnya berasmbung sampai kepada Nabi Muhamad Rasullullah dengan menunakan midia prantara guru yang belajar pada gurunya, gurunya belajar pada gurunya hingga setrusnya samapai kepada empat mazhaf yaitu; Maliki, Sayfi�i, Hanafi, dan Hambali empat mazhaf berguru lagi dan seterunya samapai pada tabi�in, sahabat dan sampai kepada Nabi Muhamad SAW.
B. Macam-Macam Pola atau metode pembelajaran
a. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dimana guru menyampaikan informasi dan penegtahuan secara lisan kepada sejumlah peserta didik pada umumnya peserta didik mengikuti peroses pemebelajaran secara pasif, metode ceramah paling ekonomis untuk menyampikan informasi dalam mengatasi kalangan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan kemampuan mental kognitif pesrta didik.[6]
Jadi dalam metode ceramah sangat berguna dan menjadi andalan utama bagi ponpes rubat sebab materi itu bersifat sejarah atau kisah kisah seperti asbabun Nuzul untuk al-Qur�an dan asbabun wurud untuk sunah dan hadis maka dari itu ustat dan para habib menyampaikan secara langsung dengan ceramah.
b. Metode Tanya jawab
metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca, dalam buku Roesitiyah N. K untuk menciptakan kehidupan intraksi belajar mengajar perlu guru menimbulkan tehnik tanya jawab atau dialog, untuk memeberi motivasi pada siswa agar bangit pemikiranya untuk bertanya selama menedengarkan pemebelajaran .[7]
Untuk meningktkan penegtahuan dan wawasan diadakan yang namanya tanya jawab untuk mengetahui seberapa dalam tingkat pemaman siswa dalam memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru atau ust dan habib dalam proses pembelajaran berlansung.
c. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.[8]
Tahap pelaksanaan demonstrasi, jadi demonstrasi dimulai dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta didik untuk berpikir agar mampu mengingat suatu informasi yang disampikan oleh guru
d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah salah satu percobaan tentang suatu hal mengamati perosenya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan dievaluasi oleh guru, dengan eksperemen siswa menemukan bukti dari kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.[9] Jadi di ponpes penerapan ekspermen dilakukan ketika untuk peraktik contoh dalam berwudu� latihan sholat dan mandi junub supaya memahami tidak hanaya memehami teori teteapi juga memehami cara melakukannya dengan melakukan suatu teori yang telah diajarkan.
e. Metode Pengulangan
Suatu ketika Nabai muhamad malam 17 ramadan Nabi muhamad khusyuk SAW, bertafakur kepada Allah saw tiba-tiba malikat jibril datang seraya berkata, �bacalah, wahai Muhamad saw,menjawab �saya tidak dapat membaca, malilalikat jibril a,s, wahai muhamad kemudian memeluk kembali berkata �bacalah wahai Muhamad� Nabi Muhamad saw, dan kembali berkata, �saya tidak dapat membaca�untuk ketiga kalinya malaikat jibril a,s memeluk nabi Muhamad saw, seraya berkata, �bacalah, wahai Muhamad! Lagi-lagi Nabi Muhamad saw, meberikan jawaban yang sama, kemudian nabi saw, bertanya kepada malikat jibril a,s apa yang harus saya baca? Malikat jibril mengikuti ucapan maalikat dengan sangat baik dan menghafalnya,[10]
Metode ini sering sangat sering di pakai untuk memebaca al-Quran untuk mengingat hafalan karna jika tidak diulang atau dihafal maka siswa akan kehilngan hafalanya sebab tidak di ulang di pondok pesantren metode pengulangan selalu ada sebab ini salah satu metode rasull dalam membaca al-quran ketika nabi dapat wahyu pertama kali nabi Muhamad mengulang bacaan ketika di sampaikan wahyu kepadanya
C. Keunggulan PAI di Madrasah pondok pesantren
Di era yang semakin global ini tuntutan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan luas tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan umum saja, namun juga harus didasari dengan akhlak yang karimah, sehingga mampu mengendalikan diri dari pengaruh budaya yang serba membolehkan yang mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Krisis yang melanda Indonesia dewasa ini diindikasikan bukan hanya berdimensi material, akan tetapi juga telah memasuki kawasan moral agama. Hal ini dipicu oleh tidak adanya pengetahuan agama yang kuat[11]
Keunggulan di ponpes Rubat sangat banyak merika disana langsung belajar bahasa rumpun ilmu agama yaitu bahasa arab terdapat pelajaran nahu soraf dan lainya, ketika ia belajar dengan agama Islam ia langsung berlandasan al-quraan, hadis dan kitab-kitab karangan para ulama-ulama ah-lusunah wal-jama�ah
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pola pada dasarnya ialah cara guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dalam bentuk dedakti adapun macam-macam metode belajar mengajar yakni sbb:
a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya jawab
c. Metode Demonstrasi
d. Metode Diskusi
e. Metode Pengulangan
Daftar Pustaka
Suryantara Bahroin, Sejarah Kebudayaan Islam Bogor: yudhistirah, 2008
Mawangir Muh. NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF TAFSIR Al-MISHBAH KARYA MUHAMMAD QURAISH SHIHAB, Tadrib, Vol. IV, No.1, Juni 2018.
Mudlofir Ali dan evi fatimatur rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT Nurlaila, Ilmu Pendidikan Islam, Palembang: Noer Fikri, 2017
Nyayu Khodijah, pendidikan karakter dalam kultur islam melayu (studi terhadap pola asuh orang tua, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruhnya terhadap religiusitas remaja pada suku melayu palembang) Tadrib, Vol. IV, No.1, Juni 2018.
Sabera Helen Adib, Metodologi Penelitian, Palembang: Noer Fikri, 2015
Muhammad Isnaini, tradisi pengajian kitab tuhfah ar-r�gib�n f� bay�n haq�qah al-�m�n al-mu�min�n wa m� yufsiduhu min riddah al-murtadd�n karya syaikh arsyad al-banjari di masjid lama palembang, Tadrib, Vol. IV, No.1, Juni 2018
Roesita SETRATEGI BELAJAR MENGAJAR, Jakarta: PT RINIKA CIPTA, 2012
[1] Helen Sabera Adib, Metodologi Penelitian, (Palembang: Noer Fikri, 2015), hlm. 2
[2] Ibid,
[3] Nyayu Khodijah, pendidikan karakter dalam kultur islam melayu (studi terhadap pola asuh orang tua, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruhnya terhadap religiusitas remaja pada suku melayu palembang), Tadrib, Vol. IV, No.1, Juni 2018. Hlm. 22.
[4] Kasinyo Harto Desain Pembelajaran Agama Islam untuk sekolah dan madrasah , hlm. 127
[5]Muhammad Isnaini, tradisi pengajian kitab tuhfah ar-r�gib�n f� bay�n haq�qah al-�m�n al-mu�min�n wa m� yufsiduhu min riddah al-murtadd�n karya syaikh arsyad al-banjari di masjid lama palembang, Tadrib, Vol. IV, No.1, Juni 2018
[6] Ali mudlofir dan evi fatimatur rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), hlm. 106
[7] Roesita SETRATEGI BELAJAR MENGAJAR, (Jakarta: PT RINIKA CIPTA, 2012), hlm, 129
[8] Ibid hlm. 108.
[9] Roesita SETRATEGI BELAJAR MENGAJAR ,,,. Hlm. 80.
[10] Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam (Bogor: yudhistirah, 2008), Hlm. 4.
[11] Muh. Mawangir. NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF TAFSIR Al-MISHBAH KARYA MUHAMMAD QURAISH SHIHAB, Tadrib, Vol. IV, No.1, Juni 2018. Hlm. 165