Ilmuwan Kanada dan Jerman Temukan Bukti Ilmiah Adanya Kehidupan SetelahMati!

silahkanSHARE! | Bicara tentang kehidupan setelah mati, biasanya hanya menjadi keyakinan berdasarkan keimanan dari sudut pandang keagamaan saja.

Hal tersebut karena memang kehidupan setelah kematian, hampir tidak mungkin bisa diteliti secara ilmiah untuk bisa dibuktikan.

Namun hal tersebut sepertinya tidak berlaku untuk para ilmuwan di berbagai negara yang seolah tetap ingin tahu dan membuktikan terkait adanya kehidupan setelah mati.

Untuk membuktikan adanya kehidupan setelah mati, baru-baru ini tim dokter di Kanada melaporkan sebuah kasus yang tidak biasa. Mereka menemukan tanda-tanda 'kehidupan' setelah seorang pasien dinyatakan meninggal secara klinis.

Selama 10 menit setelah seorang pasien dinyatakan meninggal, tim dokter di unit perawatan intensif mendapati otak pasien tersebut masih memancarkan sinyal yang mereka sebut gelombang delta.

Sinyal yang sama biasanya ditemukan pada fase tidur dalam atau deep sleep.

"Pada satu pasien, gelombang delta tunggal bertahan setelah berhentinya ritme jantung dan tekanan darah arteri," tulis para dokter dalam laporannya, dikutip dari Sciencealert.

Kasus janggal ini ditemukan ketika para dokter melepaskan alat bantu kehidupan pada 4 pasien terminal (sudah tidak ada harapan untuk sembuh).

Pada 3 pasien, aktivitas otaknya hilang sama sekali tak lama setelah jantungnya berhentu berdenyut.

Rekaman EEG (electroencephalographic) pada keempat pasien mengisyaratkan bahwa kematian memang bisa berbeda-beda pada tiap orang.

Temuan ini memunculkan kembali pertanyaan tentang kapan seharusnya seorang pasien dinyatakan meninggal.

Batasan tersebut dinilai penting, salah satunya dalam menentukan tindakan seperti donasi organ.

Secara medis serta etis, status kematian seorang pasien harus dipastikan sebelum organ tubuhnya diambil untuk didonasikan ke orang lain.

Pada penelitian sebelumnya, ada juga beberapa tulisan yang mempublikasikan terkait hasil penelitian ilmiah terkait dengan adanya kehidupan setelah mati, diantaranya sebagai berikut,

Kematian telah menjadi misteri bagi dunia medis sejak zaman dulu. Bahkan, berbagai jurnal dan penelitian medis terus berupaya mengungkap rahasia di balik sakaratul maut.

Dalam jurnal dan penelitian itu, sakaratul maut dianggap sebagai halusinasi dari orang yang akan meninggal.

Namun baru-baru ini seoang ilmuwan Jerman, Berthold Ackermann berhasil mengungkapkan pengalaman menjelang kematian itu adalah hal yang nyata, dan menjadi bukti keberadaan akhirat dan sebagai bentuk dualisme antara pikiran dan tubuh.

Sebuah tim psikolog yang dipimpin Ackermann dari Technische Universit�t di Berlin mengumumkan mereka telah membuktikan melalui eksperimen secara klinis, adanya beberapa bentuk kehidupan setelah kematian.

Kehidupan Setelah Kematian Dibuktikan Secara Ilmiah 

Ilustrasi | Berthold Ackermann, seorang ilmuwan dari Jerman berhasil mengungkapkan pengalaman proses menjelang kematian. | gambar: independent.co.uk

Pengumuman mengejutkan ini didasarkan pada kesimpulan dari penelitian tipe baru tentang pengalaman mendekati kematian yang diawasi secara medis.

Dalam penelitian menggunakan metode canggih tersebut, pasien secara klinis 'dimatikan' selama hampir 20 menit sebelum dihidupkan lagi.

Penelitian dan penemuan kontroversial ini telah diulang terhadap 944 sukarelawan selama empat tahun terakhir.

Dalam proses mematikan dan menghidupkan kembali pasien untuk mencari tahu pengalaman mendekati kematian, tim membutuhkan campuran rumit obat-obatan termasuk epinefrin dan dimethyltryptamine.

Campuran obat-obatan rumit itu memungkinkan tubuh untuk bertahan saat mati dan proses penghidupan kembali tanpa merusak bagian-bagian tubuh.  Proses itu juga melibatkan alat canggih bernama AutoPulse.

Alat ini sudah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk menghidupkan kembali orang mati antara 40 menit hingga satu jam sebelumnya.

Tim kemudian memonitor dan menyusun testimoni dari para pasien selama sakaratul maut, mati dan hidup kembali.

Meskipun bervariasi, namun pasien memiliki memori yang hampir mirip satu sama lain ketika mereka dalam keadaan sakaratul maut, mati dan hidup kembali.

Para pasien mengatakan mereka merasa terpisah dari tubuhnya, kemudian memiliki perasaan melayang dan tenang, nyaman dan penuh kehangatan. Mereka juga merasa terputus dari dunia nyata dan melihat cahaya yang luar biasa terang.

Tim yang dipimpin Ackermann menyadari penemuan mereka ini sangat mengejutkan semua orang, termasuk beberapa dari kalangan agamis yang selama ini menggambarkan sakaratul maut.

Dan kematian yang ternyata berbeda dari apa yang digambarkan para pasien.

Para relawan adalah orang-orang yang berasal dari latar belakang agama yang berbeda, mulai dari Kristen, Islam, Yahudi, Hindu dan ateis.

Setelah membaca hasil penelitian diatas, apa pendapat anda?