Heboh Ada 'Harta Karun' Tersembunyi di Desa Wadas, Ini Isinya

Kabar sengketa antara warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah dengan pemerintah daerah setempat dan juga ikut turut tangannya aparat TNI serta kepolisian menjadi viral di media sosial.

Hal itu ditengarai oleh pengukuran hutan terkait rencana penambangan 'harta karun' berupa batu andesit untuk proyek Bendungan Bener. Namun karena alasan lingkungan, penambangan batu andesit itu ditolak oleh sejumlah warga Desa Wadas tersebut.

Lalu seperti apa 'harta karun' batu andesit tersebut? Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa andesit adalah suatu jenis batuan vulkanik ekstrusif berkomposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik.

Batuan andesit sangat berguna untuk bangunan-bangunan megalitik dan bersejarah. Adapun batuan andesit umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan (AS) atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia.

Peneliti Geologi di Pusat Riset Oseanografi - BRIN, Yunia Witasari mengatakan, andesit di Purworejo merupakan batuan vulkanik yang bukan merupakan hasil erupsi gunung berapi. Andesit di Purworejo termasuk dalam batuan vulkanik. Magma yang keluar ke permukaan bumi bukan karena erupsi ekplosif tapi meleleh perlahan keluar melalui rekahan atau sesar di batuan.

"Jenis batu andesit dari erupsi vulkanik lebih banyak digunakan sebagai bahan bangunan," dikutip dari CNN Indonesia.

Namun belum diketahui berapa potensi cadangan batuan andesit yang ada di Desa Wadas, Purworejo tersebut. Namun hasil penelusuran CNBC Indonesia berdasarkan data Kementerian ESDM di tahun 2020 tercatat bahwa cadangan terkira batuan andesit di Indonesia mencapai 18,98 miliar ton dan cadangan terbukti mencapai 262,7 juta ton.

Seperti diketahui, batu andesit dari Desa Wadas dikabarkan untuk membuat pondasi bendungan. Penggunaan batu andesit yang terbentuk dari Magma diklaim memiliki tekstur yang lebih seragam baik ukuran maupun massa dasarnya, materialnya juga lebih kokoh untuk dijadikan bahan bangunan.