Cerita Nyoman Nuarta di Balik Pembuatan Patung Jokowi Naik Motor yang Akan Dipajang di Sirkuit Mandalika

Seniman Nyoman Nuarta menjadi perhatian publik karena membuat patung Presiden Joko Widodo yang sedang menaiki sepeda motor.

Patung itu rencananya akan dipajang di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Lalu, dari mana ide membuat patung tersebut?

Nyoman menceritakan, awalnya dia mendapat telepon dari Dirjen PU yang memerlukan patung bertema Jokowi mengendarai sepeda motor.

Mendengar hal itu, Nyoman sangat antusias karena jarang ada patung Jokowi
seperti yang dimintakan.

"Saya antusiasnya begini, jarang-jarang Presiden naik motor, yang ada kan
naik mobil. Jadi ada semangat juga karena unik Presiden kita ini, kayak koboi juga, jadi saya
senang," ujar Nyoman, dikutip dari Tribunnews, yang tayang 7 Februari. 

Nyoman yang pernah beberapa kali membuat patung pengendara sepeda motor kemudian berpikir bahwa patung Jokowi harus dibuat lebih besar karena akan dipajang di area Mandalika yang luas.

Adapun rencananya tinggi patung mencapai 5 meter dengan panjang 6-7 meter

Ide bentuk patung dari siapa?
Nyoman mengatakan, ide pembuatan patung tersebut berawal dari obrolan dengan seorang menteri.

Mereka membicarakan tentang sirkuit balap dan Jokowi yang pernah berkendara di Sirkuit Mandalika.

Dari sana muncul ide bentuk dari patung Jokowi yang akan ditempatkan di Sirkuit Mandalika nantinya.

"Presiden naik motor itu unik banget, saya belum pernah dengar, tuh. Di Amerika ada Presiden naik kuda, kalau naik motor kayaknya baru Presiden kita nih. Kita ingin mengerjakannya dengan tulus, mau dipakai atau tidak, itu tidak masalah," ujar dia.

Nyoman menyebut, patung itu dikerjakan secara kilat. Harusnya, patung dengan ukuran sebesar itu dikerjakan dalam waktu enam bulan.

Namun, sudah tiga pekan pengerjaan, patung sudah selesai 75 persen.

"Sekarang sudah 75 persenan, dalam waktu tiga minggu. Sebenarnya karya seni itu bukan
cepat-cepatan, tapi bagus-bagusan. Nah, ini cepat dan bagus, makanya kalau jelek tidak usah
dipasang, daripada bikin malu kan. Waktu singkat itu bukan halangan, kita sudah terbiasa kerja maraton seperti ini," ujar Nyoman. [kompas.com]