KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman buka-bukaan menjawab sederet kontorversi. Jenderal Dudung menepis anggapan memusuhi Islam hingga soal meme-meme yang menyudutkan dirinya.
Dudung buka-bukaan di Mabes AD, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022). Dudung juga menjawab sorotan terkait video klip 'Ayo Ngopi'. Berikut ini sederet jawaban Dudung atas kontroversi yang mengiringi jejaknya menjadi KSAD.
KSAD Jendral Dudung Abdurachman menciptakan lagu berjudul 'Ayo Ngopi'. Dudung menyebutkan kopi itu merupakan produk Indonesia yang harus dibanggakan. "Coffee morning ini itulah yang akhirnya saya buat lagu kopi, 'Ayo Ngopi', 'Ayo Ngopi' kopi itu tidak hanya sekedar saya membuat lagu, tetapi hiruk pikuknya di Jakarta, saya bilang kopi ini merupakan produk Indonesia unggulan yang harus kita banggakan," kata Dudung.
Dudung mengatakan, waktu dia menjabat Gubernur Akmil hingga Pangkostrad selalu ditemani oleh kopi dari seluruh daerah. Hal itulah yang harus dibanggakan karena kopi merupakan produk Indonesia.
"Waktu saya Gubernur, Kostrad, Pangdam di kantor itu pasti ada kopi di seluruh daerah dan kopi itu harus kita bangga banggakan karena ini produk Indonesia yang sedang digandrungi oleh seluruh kalangan, baik anak muda maupun orang-orang tua," kata Dudung.
Tak hanya di kalangan anak muda ataupun orang tua, Dudung juga mengatakan kopi juga disenangi oleh TNI dan Polri. Jenis kopi juga terdiri dari berbagai macam. Menurut Dudung, hal itulah yang membuat kopi sebagai alat pemersatu bangsa.
Bantah Musuhi Islam
Dudung berbicara kebiasaannya memberi kultum saat berkunjung ke masjid. Dudung menegaskan dirinya tidak pernah menjauhi Islam. "Saya kalau kunjungan-kunjungan pasti saya memberikan kultum di masjid-masjid. Saya ini dulunya pernah santri. Jadi kalau ada orang mengatakan saya memusuhi Islam itu nggak benar, salah," kata Dudung.
Dudung mengatakan dirinya merupakan seorang santri dan tidak pernah melewati ibadah seperti salat lima waktu dan puasa. Oleh karena itu, Dudung membantah jika ada seseorang yang menyebutkan dirinya menjauhi Islam.
Tuhan Kita Bukan Orang Arab
Jenderal Dudung Abdurachman memberikan penjelasan kalimatnya soal 'Tuhan kita bukan orang Arab'. Dudung mengatakan Tuhan itu mengerti bahasa apapun yang diucapkan umatNya.
"Sama kaya waktu di Deddy Corbuzier, saya sampaikan saya berdoa pakai bahasa Indonesia. Teman-teman juga misalkan berdoa seperti ini 'ya Tuhan anak saya hari ini ujian semester. Mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan itu dengan baik dan nilainya bagus' bahasa Arabnya apa? kan kita nggak tahu," kata Dudung.
"Kalau kita pakai bahasa Indonesia, Allah, Tuhan itu mengerti, karena Allah tahu bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, bahasa Inggris aja Allah tahu," ujarnya.
Dudung mengatakan dirinya mendapat serangan setelah menyebutkan kalimat 'Tuhan kita bukan orang Arab'. Dudung mengaku siap menghadapi hal itu. "Dulu Ainun Najib ngomong begitu nggak jadi persoalan, karena Dudung yang ngomong dicecar. Ainun Najib kan ngomong gitu, karena Dudung ini kan diserang kelompok-kelompok itu," ujar Dudung.
Meme Baliho-KKB Papua
Di media sosial, ada meme-meme yang menyebutkan Dudung tidak berani melawan kelompok separatis teroris Papua. Dudung mengatakan dirinya sebagai KSAD tidak mempunyai kewenangan. "Ada meme di medsos, 'Dudung ini nggak berani'. Kemarin berani nyabutin baliho berani, sekarang ke Papua nggak berani (padahal) karena saya memang nggak ada kewenangan," kata Dudung.
Dudung mengatakan tidak mempunyai kewenangan untuk menentukan langkah serta konsep operasi yang akan dikembangkan di Papua. Sebab, lanjutnya, hal itu merupakan kewenangan Panglima TNI.
Laporan ke Puspomad
Dudung mengaku tak masalah dirinya dilaporkan ke Puspomad oleh Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA). Dudung mempersilakan siapa pun membuat laporan.
"Silakan saja laporkan saja, nggak masalah. Saya nggak terlalu inilah dengan hal-hal seperti itu," kata Dudung.
Dudung mengatakan dirinya tak melarang pelaporan itu. Meski demikian, dia meminta Danpuspomad mengecek siapa koalisi yang melaporkan dirinya tersebut. "Saya sampaikan ke Danpuspomad, silakan. Dilaporkannya kan tertulis. Saya bilang kemarin, silakan datang. Cek siapa itu koalisi itu, orang-orang itu siapa saja nanti kalau datang ke Danpuspomad foto satu-satu mukanya biar kita tahu siapa," jelas Dudung.
Dudung menegaskan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, antara lain membantu pemerintah dan menyejahterakan prajurit.