Informasiguru_Delapan siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Tapanuli Utara, Sumatera Utara turun kelas.
- Delapan siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Tapanuli Utara, Sumatera Utara mengalami nasib yang memprihatikan.
Mereka terpaksa harus turun kelas diduga hanya karena masalah politik pemilihan kepala desa.
Orangtua mereka diduga tak mendukung suami dari kepala sekolah untuk menjadi kades.
Dua dari delapan korban disebut mengalami trauma karena turun kelas.
Menurut Direktur LBH Sekolah Jakarta, Rodee Nababan, dua dari 8 bocah turun kelas itu yakni R (12) dan W (10).
Kedua bocah ini duduk di bangku kelas 6 dan kelas 4 SDN 173377, Desa Batu Arimo, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara.
"R dan W mengalami intimidasi hingga dipaksa turun kelas diduga hanya karena kedua orangtuanya tidak ingin memilih suami sang Kepala Sekolah di Pilkades mendatang," kata Rodee, Selasa (16/11/2021).
Rodee mengatakan, R dan W diturunkan ke kelas dua dengan alasan yang macam-macam.
Kuat dugaan, 8 bocah turun kelas karena Kepala SDN 173377 berinisial JS kesal dengan orangtua para siswa, yang tidak mau memilih suaminya sebagai kepala desa.
"Kebetulan, selain sebagai Kasek SDN 173377, si oknum juga menjadi pelaksana tugas Kepala Desa Batu Arimo."
Sumber : Tribunnews.com
Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.