Waduh! Jokowi Minta Dokter-Insinyur Hati-hati, Ada Apa Ya?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan ancaman perkembangan teknologi bagi beberapa profesi. Sebab, suatu saat posisi mereka akan digantikan oleh robot.

Jokowi awalnya menerangkan, pandemi COVID-19 telah mempercepat gelombang perubahan di dunia. Perubahan yang cepat itu menimbulkan ketidakpastian yang tinggi.

"Hati-hati, sekarang ini banyak negara yang ada perubahan kemudian berefek pada negara lain juga terkena imbasnya. Sekali lagi ketidakpastian dunia sangat tigngi sekali. Oleh sebab itu kita membutuhkan betul-betul ilmu pengetahuan dan teknologi kita harus semakin arif," tuturnya saat memberikan pengarahan kepada peserta PPSA XXIII 2021 LNKRI di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Menurut Jokowi Indonesia tidak hanya wajib mengembangkan teknologi, tapi juga harus aktif mengakusisi teknologi-teknologi baru, terutama teknologi digital.

Dari situlah dia mengingatkan agar para pekerja harus mulai berhati-hati. Dia juga meminta para perguruan tinggi agar membekali para SDM di masa dengan dengan hybrid knowledge.

"Sehingga yang namanya mahasiswa harus paham semua matematika, bahasa ilmu komputer. Bahasa bukan bahasa Inggris saja, tapi bahasa coding penting ke depan. Karena ke depan banyak pekerjaan yang hilang tapi juga muncul pekerjaan-pekerjaan baru," terangnya.

Jokowi kemudian mencontohkan pekerjaan-pekerjaan bisa digantikan robot. Apa saja? Langsung klik halaman berikutnya?

Jokowi pun menyinggung soal pengelola mal yang mengandalkan kemudahan teknologi untuk urusan pembayaran.

"Sekarang para pemilik mal mengelola sendiri uangnya dengan e-payment, credit assessor sangat banyak tapi sudah terjadi dan ke depan akan lebih banyak lagi berubah jadi fintech," terangnya.

Selain itu, lanjut Jokowi, pekerjaan sebagai penerjemah juga akan hilang seiring dengan adanya aplikasi penerjemah. Tak hanya itu, dia juga memperingatkan para insiyur yang pekerjaannya juga mulai rentan digantikan teknologi.

"insinyur-insinyur bisa diganti. Hati-hati dengan advanced robotic. Oleh sebab itu kita sendiri dan anak-anak kita, mahasiswa-mahasiswa kita harus disiapkan untuk siap belajar. Siap menghadapi perubahan. Hybrid skill," terangnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyoroti profesi dokter. Sebab saat ini teknologi bukan hanya menyentuh urusan obat saja, tapi juga sudah ada pembedahan secara robotic.

"Kalau tidak kita segera antisipasi, bisa tertinggal kita. Jadi dokter di faktultas kedokteran harus segera mulai ada mata kuliah robotic. Sehingga skill hal-hal baru selalu diupdate teknologinya," tutur Jokowi.[detik.com]