Covid Nothing? Sri Mulyani Bicara Lagi Ancaman Mengerikan Ini

Indonesia terlibat penuh dalam upaya penanganan perubahan iklim yang kini menjadi ancaman dunia selain pandemi covid-19. Sederet kebijakan telah dimulai, meskipun tetap mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara nasional.

Demikianlah disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam acara Sixth Ministerial Meeting of The Coalition of Finance Ministers for Climate Action, yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa (12/10).

Sri Mulyani yang juga merupakan Co-Chair Coalition of Finance Ministers for Climate Action mengatakan bahwa sudah ada 19 pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang menggunakan metodologi climate budget tagging. Indonesia sendiri telah memulai climate budget tagging sejak tahun 2016 di tingkat pemerintah pusat, dan baru-baru ini juga telah mulai diterapkan pada 11 pemerintah daerah.

Bahkan tahun ini ada 64 instrumen penetapan harga karbon yang beroperasi dan tiga diantaranya dijadwalkan untuk diimplementasikan.

Banyak negara yang sedang merencanakan penerapan pajak karbon, termasuk Indonesia yang akan segera memberlakukan regulasi, infrastruktur, dan mekanisme perdagangan karbon.

Sri Mulyani menekankan bahwa tantangan masih akan ada dan perlu untuk selalu diwaspadai. Strategi carbon pricing harus ditunjang dengan peraturan kebijakan di bawahnya agar dapat berjalan secara optimal. Kemudian, isu mengenai perbaikan data emisi agar kredit dapat diperdagangkan dengan pihak lain.

Selain itu, mengenai keuangan berkelanjutan, berdasarkan Analisis oleh Financial Centers for Sustainability (FC4S) Network ditemukan bahwa hanya sekitar sepertiga dari 185 inisiatif keuangan berkelanjutan yang dianalisis menggunakan climate tools atau metodologi yang akuntabel. Ini berarti bahwa kepatuhan mungkin tidak dikontrol secara efektif, dan dampak iklim secara nyata tidak dapat diukur secara akurat.

"Jadi, ada kebutuhan untuk terus mempromosikan pendekatan multilateral sehingga setiap upaya kita dapat menyatu dan ini dapat sebagai suatu pesan yang kuat tentang pentingnya pertimbangan iklim. Penguatan kapasitas misalnya pada alat, metodologi dan akuntabilitas membutuhkan upaya kolektif agar setiap kemajuan kita dapat membawa dampak yang lebih besar. Koalisi memainkan peran strategis, karena kami berkomunikasi, berbagi pengalaman dan mendukung anggotanya, termasuk melalui diskusi kami hari ini yang akan membentuk karya nyata kami di masa depan," terangnya.[cnbcindonesia.com]