Video yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan seorang nenek viral di media sosial.
Video tersebut diketahui pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @lamonganpopuler.
Dari unggahan terebut terlihat ada seorang nenek terbaring lemas di lantai sebuah rumah.
Hingga Senin (25/1/2021) video tersebut sudah ditonton lebih dari 11 ribu kali dan menuai ratusan tanggapan dari warganet lainnya.
Belakangan diketahui nenek tersebut bernama Muntiah (80) warga Desa Pangkarejo, Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur ini hidup sebatang kara.
Kini kondisi nenek tersebut jadi perhatian banyak kalangan.
Viral di media sosial, video Muntiah dalam kondisi memprihatikan, kurus tak terawat dan tergolek lemas.
"Sebenarnya Mbah Muntiah ini sudah dirawat oleh keponakannya".
"Namun ia tidak selalu terpantau setiap saat karena tidak serumah," kata Kepala Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, Usmin kepada TribunJatim.com, Senin (25/1/2021).
Muntiah tinggal di rumah sendirian, dan sesekali keponakannya menjenguk untuk memberi makan dan membantu kebutuhan Muntiah.
Sejatinya Muntiah dirawat oleh keponakannya, Islama yang juga warga miskin.
Sehari-hari Islama bekerja sebagai buruh tani.
Kesehariannya ia tidak selalu bersama Muntiah.
Jadi maklum, kurang memperhatikan kondisi nenek Muntiah.
"Muntiah janda ditinggal meninggal suaminya tanpa dikarunia anak seorang pun, " kata Usmin.
Karena pikun dan tidak mampu berjalan, terkadang Mbah Mun, sapaan akrabnya, semaunya ada di lantai.
Seperti ketika ada yang datang ke rumah Mbah Mun dan kebetulan dia sedang tiduran di lantai dengan pakaian seadanya, lusuh tak layak pakai.
Diakui Islama, bibinya itu sendirian di rumah.
"Biasanya rumah saya kunci dengan tali karena si mbah sering merangkak sendiri pengen keluar rumah," kata Islama.
Kebutuhan makan juga dirinya yang memenuhi dengan menu makanan seadanya, seperti juga yang dimakan Islama sekeluarga.
Soal makan dan buang hajat semaunya, Islama lah selama ini yang membantu, termasuk membersihkannya.
Hanya karena pikun, Muntiah sering memaksa keluar rumah meski dengan merangkak.
Islama tidak ingin bibinya terjadi sesuatu di luar rumah. Makanya ia selalu mengunci pintu rumah Mbah Mun memakai tali dari luar.
"Bek Mun ya akhirnya semaunya di dalam rumah, termasuk tiduran di lantai, " kata Islama yang dibenarkan Kades Usmin.
Mendapati kenyataan itu, Kepala Desa Usmin kini mengambil langkah, Muntiah sepenuhnya dalam pengawasannya.
Artinya, ia sudah memerintahkan pada seorang warganya khusus merawat Mbah Mun.
"Biaya semua dari saya pribadi, termasuk upah untuk yang merawat, " katanya.
Ia sebenarnya juga sudah memberikan bantuan, termasuk memasukkannya kedalam daftar penerima bantuan sosial dari pemerintah.
"Tahun 2018 sudah kita uruskan kependudukan di sini, Desa Pangkatrejo. Ya sebelumnya dia adalah warga arena Lawangan Agung," ungkapnya seraya menambahkan jika setiap bulannya sudah mendapatkan bantuan.
Viralnya nenek Muntiah ini juga menyedot perhatian Yayasan Berkas yang dikelolah Aipda Purnomo, anggota Polsek Babat.
Minggu (24/1/2021) sore, Purnomo bersama pengurus Yayasan Berkas menyerahkan donasi untuk Mbah Muntiah total Rp 12 juta yang diterimakan kepada Kades Pangkatrejo, Usmin.
"Alhamdulillah, kita dari Yayasan Berkas bisa membantu Rp 12 juta untuk Mbah Muntiah, " kata Purnomo.
Penyerahan donasi juga disaksikan sejumlah perangkat Desa Pangkatrejo di rumah Mbah Muntiah.
Selain itu juga banyak masyarakat yang membantu setelah mendengar keadaan Muntiah, mereka datang ada yang membantu mie instan dan makanan siap saji lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Prihatin Kondisi Nenek Sebatang Kara di Pangkarejo, Anggota Polsek Babat Salurkan Donasi Rp 12 Juta
(Tribunjatim.com/Hanif Manshuri)