Ibu Hamil Perlu Tahu, Mengenal Beragam Posisi Bayi di dalam Kandungan !

Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, bidan atau dokter biasanya akan membahas tentang posisi bayi di dalam kandungan dengan calon ibu. Sebab saat akan dilahirkan idealnya bayi ada dalam posisi kepala di area panggul atau di bawah.


Kita juga perlu paham Moms, ketika melakukan USG, posisi janin umumnya membentuk huruf C, dengan tulang punggung melengkung, kepala menunduk, dan lengan serta kaki ditarik mendekati badan. Semakin mendekati hari perkiraan lahir atau HPL, posisi janin yang tepat sangat penting karena membantu menurunkan risiko komplikasi selama persalinan.

Untuk lebih jelasnya, yuk, kenali posisi-posisi bayi di dalam kandungan melalui rangkuman yang sudah disiapkan kumparanMOM untuk Anda berikut ini.

5 Posisi Bayi di Dalam Kandungan

1. Oksiput anterior

Posisi terbaik bagi bayi sesaat akan dilahirkan adalah dengan kaki di atas, kepala di bawah, wajahnya menghadap punggung Anda, dan punggung bayi bersandar pada perut Anda. Maka bayi dapat keluar dari jalan lahir dengan bagian belakang kepala, paling dekat dengan tulang kemaluan ibu.

Healthline melansir, nama medis untuk posisi ini adalah oksiput anterior atau OA. Anda mungkin juga mendengar istilah vertex position dan cephalic position, yang mengacu pada posisi di mana kepala bayi berada di panggul. Posisi ini merupakan cara termudah bagi bayi untuk dilahirkan.

2. Oksiput posterior

Pada posisi oksiput posterior, juga dikenal sebagai punggung-ke-punggung, adalah saat posisi bayi menunduk dan wajahnya menghadap perut ibu. Posisi ini dapat menyebabkan persalinan lebih lama dan intens karena bayi tidak dapat dengan mudah memasukkan dagunya ke dalam panggul.

Mengutip The Tot, jika persalinan tidak berkembang, bidan atau dokter mungkin akan menggunakan tangan mereka untuk mencoba membalikkan badan bayi ke posisi oksiput anterior. Bisa menggunakan ventouse atau alat penghisap dan juga forceps atau penjepit besar untuk membantunya.

Jika bayi dalam posisi oksiput posterior, dokter juga biasanya menyarankan untuk melakukan operasi sesar.

3. Sungsang

Beberapa bayi cukup bulan memutuskan untuk tidak memutar kepalanya ke bawah dan tetap mempertahankan posisi sungsang, berarti pantat atau kakinya yang berada di jalan lahir. Ada berbagai jenis posisi sungsang dan semuanya memerlukan operasi sesar.

  •     Complete breech: Pantat bayi berada di dekat jalan lahir, lutut bayi ditekuk, dan kaki dekat pantat.
  •     Frank breech: Bayi membentuk huruf V, dengan pantat dekat jalan lahir, tungkai atas dan kaki dekat kepala.
  •     Incomplete breech: Bayi memiliki satu atau kedua kaki di dekat atau di jalan lahir.
  •     

Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, bidan atau dokter biasanya akan membahas tentang posisi bayi di dalam kandungan dengan calon ibu. Sebab saat akan dilahirkan idealnya bayi ada dalam posisi kepala di area panggul atau di bawah.

Kita juga perlu paham Moms, ketika melakukan USG, posisi janin umumnya membentuk huruf C, dengan tulang punggung melengkung, kepala menunduk, dan lengan serta kaki ditarik mendekati badan. Semakin mendekati hari perkiraan lahir atau HPL, posisi janin yang tepat sangat penting karena membantu menurunkan risiko komplikasi selama persalinan.

Untuk lebih jelasnya, yuk, kenali posisi-posisi bayi di dalam kandungan melalui rangkuman yang sudah disiapkan kumparanMOM untuk Anda berikut ini.

5 Posisi Bayi di Dalam Kandungan

1. Oksiput anterior

Posisi terbaik bagi bayi sesaat akan dilahirkan adalah dengan kaki di atas, kepala di bawah, wajahnya menghadap punggung Anda, dan punggung bayi bersandar pada perut Anda. Maka bayi dapat keluar dari jalan lahir dengan bagian belakang kepala, paling dekat dengan tulang kemaluan ibu.

Healthline melansir, nama medis untuk posisi ini adalah oksiput anterior atau OA. Anda mungkin juga mendengar istilah vertex position dan cephalic position, yang mengacu pada posisi di mana kepala bayi berada di panggul. Posisi ini merupakan cara termudah bagi bayi untuk dilahirkan.

2. Oksiput posterior

Pada posisi oksiput posterior, juga dikenal sebagai punggung-ke-punggung, adalah saat posisi bayi menunduk dan wajahnya menghadap perut ibu. Posisi ini dapat menyebabkan persalinan lebih lama dan intens karena bayi tidak dapat dengan mudah memasukkan dagunya ke dalam panggul.

Mengutip The Tot, jika persalinan tidak berkembang, bidan atau dokter mungkin akan menggunakan tangan mereka untuk mencoba membalikkan badan bayi ke posisi oksiput anterior. Bisa menggunakan ventouse atau alat penghisap dan juga forceps atau penjepit besar untuk membantunya.

Jika bayi dalam posisi oksiput posterior, dokter juga biasanya menyarankan untuk melakukan operasi sesar.

3. Sungsang

Beberapa bayi cukup bulan memutuskan untuk tidak memutar kepalanya ke bawah dan tetap mempertahankan posisi sungsang, berarti pantat atau kakinya yang berada di jalan lahir. Ada berbagai jenis posisi sungsang dan semuanya memerlukan operasi sesar.

  •     Complete breech: Pantat bayi berada di dekat jalan lahir, lutut bayi ditekuk, dan kaki dekat pantat.
  •     Frank breech: Bayi membentuk huruf V, dengan pantat dekat jalan lahir, tungkai atas dan kaki dekat kepala.
  •     Incomplete breech: Bayi memiliki satu atau kedua kaki di dekat atau di jalan lahir.

    
4. Oblique

Oblique berarti bayi dalam posisi diagonal atau miring melintasi rahim. Posisi janin ini jarang terjadi, namun sangat berisiko karena kepala janin tidak sejajar dengan jalan lahir, sehingga dapat menyebabkan kompresi tali pusat.

Jika tali pusat masuk ke jalan lahir terlebih dahulu, tekanan dari kepala selama persalinan dapat menekan tali pusat, menghalangi aliran darah dan menyebabkan keadaan darurat. Anda mungkin memerlukan operasi sesar jika bayi dalam posisi oblique.

5. Melintang

Dalam posisi melintang, bayi terlihat meringkuk normal, tetapi mereka berbaring menyamping melintasi rahim. Bukan kepalanya yang berada di jalan lahir, namun bisa saja punggung, bahu, atau tangan dan kakinya.
Risiko utama dari posisi ini adalah plasenta bisa rusak saat lahir atau ketika mencoba membalikkan bayi. Dokter mungkin akan memutuskan untuk melakukan operasi sesar agar bayi selamat.

Oblique berarti bayi dalam posisi diagonal atau miring melintasi rahim. Posisi janin ini jarang terjadi, namun sangat berisiko karena kepala janin tidak sejajar dengan jalan lahir, sehingga dapat menyebabkan kompresi tali pusat.

Jika tali pusat masuk ke jalan lahir terlebih dahulu, tekanan dari kepala selama persalinan dapat menekan tali pusat, menghalangi aliran darah dan menyebabkan keadaan darurat. Anda mungkin memerlukan operasi sesar jika bayi dalam posisi oblique.

5. Melintang

Dalam posisi melintang, bayi terlihat meringkuk normal, tetapi mereka berbaring menyamping melintasi rahim. Bukan kepalanya yang berada di jalan lahir, namun bisa saja punggung, bahu, atau tangan dan kakinya.


Risiko utama dari posisi ini adalah plasenta bisa rusak saat lahir atau ketika mencoba membalikkan bayi. Dokter mungkin akan memutuskan untuk melakukan operasi sesar agar bayi selamat.


Sumber : https://ragamberitah.