Kementerian Sosial (Kemensos) telah memberikan bantuan sosial (bansos) berupa tunai ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Adapun jumlah bansos yang dicairkan awal tahun ini sebesar Rp 13,93 triliun.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) meminta seluruh penerima bansos agar membelanjakan uang tersebut ke warung terdekat. Dengan begitu, perputaran ekonomi di Indonesia akan terus berjalan di tengah pandemi COVID-19.
"Bantuan ini kan langsung diterima oleh KPM. Maka saya minta untuk segera dibelanjakan ke warung-warung terdekat. Supaya terjadi perputaran ekonomi," kata Risma melalui keterangan tertulis, Rabu (6/1/2021).
Risma meminta kepada seluruh pihak supaya memanfaatkan bantuan secara bijak. Misalnya seperti untuk kesehatan, pendidikan, hingga sebagai modal usaha.
"Gunakan bantuan yang diberikan dengan bijaksana dan tepat guna. Seperti untuk peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan pendidikan anak, mengurangi beban keluarga, kebutuhan dasar, modal usaha, dan sebagian untuk ditabung juga bisa," terangnya.
Mensos Tri Rismaharini melantik ratusan pejabat administrasi menjadi pejabat fungsional. Hal itu dilakukan untuk memangkas birokrasi.
Terlebih, Risma kembali menegaskan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa bansos tidak boleh dibelikan rokok. Pasalnya, bansos ditujukan untuk meringankan beban di masa sulit pandemi COVID-19.
"Hati-hati ini, terutama buat bapak-bapak. Jangan untuk membeli rokok. Pakai untuk membeli sembako sehingga meringankan beban selama masa pandemi," sebut Risma mengulangi pesan Presiden Jokowi.
Risma merinci ada tiga jenis bansos tunai yang diluncurkan. Di antaranya adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
PKH disalurkan setiap 3 bulan sekali dalam 4 tahap (Januari, April, Juli, dan Oktober 2021) melalui bank anggota Himbara (BNI, BRI, Mandiri, dan BTN). Bulan ini, PKH disalurkan dengan anggaran sebesar Rp 7,17 triliun.
Kemudian, ada BPNT yang target penerimanya sebanyak 18,8 juta KPM dengan anggaran Rp 45,12 triliun. BNPT juga disalurkan melalui bank anggota Himbara dan agen yang ditunjuk dari Januari-Desember 2021 dengan indeks Rp 200 ribu per bulan untuk setiap KPM. Total anggaran yang dicairkan pada bulan Januari sebesar Rp 3,76 triliun.
Terakhir, ada BST yang disalurkan melalui PT Pos selama 4 bulan, dari bulan Januari sampai April nanti. KPM penerima BST bakal mendapat Rp 300 ribu setiap bulan selama 4 bulan berturut-turut. Pada bulan Januari, BST akan disalurkan sebesar Rp 3 triliun.
"Sehingga keseluruhan anggaran yang disalurkan bulan Januari sebesar Rp 13,93 triliun," pungkas Risma.[detik.com]