Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menyampaikan, rencana pemerintah pusat untuk menghapus tenaga honorer harus dipikirkan secara matang.
Karena, hal itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Apalagi, pembahasan tersebut masih sebatas wacana yang memang perlu ada kajian lebih lanjut.
"Dari posisi berpikir saya, honorer itu yang jelas seleksinya harus proporsional. Kalau menghapuskan begitu saja, pada posisi mana yang harus dihapus," Pungkasmya, Jumat (24/1).
Herman Deru menyatakan, keputusan Kementerian Pendayagunaan aparatur negara, dan reformasi negara (Kemenpan RB) untuk menghapus honorer, masih dapat dipertimbangkan lebih lanjut. Agar tidak meresahkan semua pihak, Pemprov Sumetera Selatan sudah menginstruksikan Sekda Sumsel, Nasrun Umar untuk bertemu langsung dengan Menpan RB, Tjahyo Kumolo.
"Mungkin ini masih frame berpikir saja, belum sebuah keputusan yang harus berlaku di seluruh instansi," Kata dia.
"Saat ini tenaga honorer di lingkungan Pemprov Sumsel sudah proporsional. Bahkan ada kinerja mereka lebih hebat dari ASN. Kalau kita mau jujur, kecanggihannya bisa mengalahkan ASN yang ada," sambungnya.
Sementara itu, Kepala BKD Sumsel, Nora Elisya mengutarkan, jumlah tenaga honorer di Pemprov Sumsel yang proporsional saja masih kurang dan butuh tambahan, agar kerja bisa lebih maksimal.
"Apa lagi setiap tahunnya, ada sebanyak 400 ASN banyak yang pensiun. Kalau untuk jumlah pasti, tenaga honorer di Pemprov Sumsel tahun ini masih kita kaji," tutup dia.
Sumber : IDN Times Sumatra Selatan