Fase Proses Pembelahan Langsung (Amitosis) � Tubuh bakteri, alga, dan protozoa tersusun atas satu sel (uniseluler). Organisme uniseluler mempunyai sensitivitas terhadap perubahan lingkungan. Mekanisme pertahanan dan pembiasaan untuk sanggup mempertahankan kelestarian jenisnya, organisme uniseluler mempunyai kemampuan reproduksi yang cepat dibanding organisme multiseluler. Reproduksi secara vegetatif kerap dilakukan oleh organisme uniseluler ketika lingkungan stabil. Pembelahan eksklusif atau dikenal juga dengan pembelahan biner atau amitosis yaitu salah satu reproduksi vegetatif yang dilakukan oleh kelompok organisme uniseluler. Amitosis berlangsung sangat cepat dibanding pembelahan sel pada organisme multiseluler. Hal ini dikarenakan pada pembelahan ini tidak melalui tahapan � tahapan pembelahan (amitosis berasal dari bahasa yunani, a= tidak/tanpa; mitotic= tahapan pembelahan). Pembelahan secara amitosis berlangsung sekitar 20 � 30 menit dan menghasilkan dua sel anak (pembelahan biner berarti pembelahan menghasilkan dua sel, bi= dua) yang mempunyai jumlah kromosom yang identik dengan induk. Pembelahan amitosis terjadi pada kelompok prokariotik yaitu kuman dan alga biru, serta beberapa eukariotik uniseluler ibarat Amoeba. Pembelahan amitosis tidak melalui tahapan � tahapan yang mencolok ibarat pada pembelahan mitosis (profase, metafase, anafase, dan telofase). Pembelahan amitosis mempunyai ciri atau abjad yang tidak sanggup digolongkan terjadinya tahapan pembelahan sel. berikut abjad pembelahan amitosis:
a. Pembelahan amitosis tidak terjadi peleburan membran inti
b. Tidak terbentuk benang � benang spindel
Meski demikian, pembelahan amitosis akan melalui beberapa proses untuk menghasilkan dua sel anak dalam waktu singkat. Untuk mempermudah pemahaman, proses pembelahan amitosis pada kuman akan dipakai sebagai role model untuk menjelaskan uraian pembelahan amitosis dalam artikel ini. Berikut proses pembelahan eksklusif atau amitosis:
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
1. PENGIKATAN KROMOSOM
Bakteri merupakan organisme prokariotik yang belum mempunyai inti sel dikarenakan absennya membran inti. Dengan demikian, kromosom kuman bercambur dengan sitoplasmanya. Hal ini cukup efisien ketika kuman akan melaksanakan pembelahan sel, alasannya yaitu tidak perlu melisis membran inti ibarat pada eukariotik. Ketika kuman akan melaksanakan pembelahan sel amitosis, kromosom kuman akan menempel pada mesosom yaitu pelekukan membran sel ke arah dalam. Pengikatan kromosom ini bertujuan untuk mempermudah replikasi DNA pada tahapan selanjutnya.
2. REPLIKASI DNA
Pada pembelahan amitosis juga akan terjadi pewarisan kromosom induk ke sel anak. Sel anak akan memperoleh kromosom yang identik dengan kromosom induk melalui replikasi / duplikasi DNA. DNA kuman merupakan DNA sirkular atau melingkar. DNA sirkular / kromosom kuman ini akan melekatkan diri sebelum mengadakan penggandaan. Titik start replikasi DNA akan menempel di bab mesosom membran sel. Senyawa kimia dalam mesosom kemudian akan menginisiasi replikasi DNA sehingga akan terbentuk dua DNA sirkular (induk dan anak) yang identik). Proses replikasi DNA ini memerlukan waktu sekitar 20 � 30 menit. DNA anak yang telah terbentuk kemudian akan melekatkan diri pada mesosom yang berbeda di membran sel kuman dan memisahnya diri dari DNA induk.
3. PENYEKATAN SITOPLASMA
Beberapa ketika kemudian sesudah simpulan mengadakan replikasi, sel membentuk pelekukan membran sel yang akan membagi sel menjadi dua bab sama besar. Suatu protein FtsZ disekresikan ketika pembelahan amitosis berlangsung. Protein ini akan mengarahkan pemisahan dua kromosom yang telah terbentuk melalui replikasi DNA. Selain itu, protein ini merangsang pembentukan dinding sel gres pada bagia pelekukan ini. Pelekukan membran ini semakin dalam dan memisahkan kromosom induk dengan kromosom anak.
4. PEMISAHAN SEL
Pelekukan membran sel terus tumbuh membagi sel menjadi dua bab sama besar. Tiap � tiap bab akan mempunyai materi genetik (kromosm) yang identik, serta sitoplasma. Titik � titik pelekukan pada membran sel bertemu kemudian melebur, memisahkan sel menjadi dua sel yang baru.
Sumber https://www.kakakpintar.id