Berdasarkan jenis kegiatannya metode supervisi pembelajaran sanggup dibedapakan atas 2 jenis yakni; metode supervisi individual dan metode supervisi kelompok, baik di dalam ataupun di luar kelas. Pelaksanaan kedua metode supervisi tersebut lebih terang sanggup dilihat pada gambar diatas.
1. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual ialah supervisi yang didiberikan kepada guru tertentu yang mempunyai kasus khusus dan bersifat perorangan. Pengawas dan kepala sekolah spesialuntuk berhadapan dengan seorang guru yang dipandang mempunyai duduk kasus tertentu.
Teknik -metode supervisi individual di antaranya mencakup kunjungan kelas, kunjungan observasi, pertemuan individual, dan kunjungan antar -kelas.
baca juga:
misal Jurnal Kelas Tematik Kurikulum 2013 Terbaru
misal Kelengkapan Administrasi Guru Kelas
a. Kunjungan Kelas ( Classroom Visitation)
Pengawas dan kepala sekolah hadir ke kelas untuk mengobservasi guru mengajar. melaluiataubersamaini kata lain, untuk melihat apa belum sempurnanya atau kelemahan yang sekiranya perlu diperbaiki. Tahap - tahap kunjungan kelas terdiri atas empat tahap, yaitu:
- tahap persiapan. Pada tahap ini, pengawas dan kepala sekolah merencanakan waktu, samasukan, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas,
- tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, pengawas dan kepala sekolah mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung,
- tahap selesai kunjungan. Pada tahap ini, pengawas dan kepala sekolah bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil- hasil observasi, dan tahap tindak lanjut.
b. Kunjungan Observasi ( Observation Visits)
Pada kegiatan supervisi dalam bentuk kunjungan kelas/observasi guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru lain yang sedang mendemonstrasikan cara- cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi sanggup dilakukan di sekolah sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke sekolah lain. Secara umum, aspek - aspek yang diobservasi adalah:
- Usaha - perjuangan dan kegiatan guru - penerima didik dalam proses pembelajaran,
- Teknik memakai media pengajaran,
- Variasi metode,
- Ketepatan penerapan media dengan materi,
- Ketepatan penerapan metode dengan materi, dan
- Reaksi mental para penerima didik dalam proses mencar ilmu mengajar.
- Pertemuan Individual
Pertemuan individual ialah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara pengawas dan kepala sekolah dan guru, yang bertujuan untuk :
- Mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik,
- Meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan
- Memperbaiki segala kelemahan dan belum sempurnanya diri guru.
Hal yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah dalam pertemuan individu:
- Berusaha mengembangkan segi-segi konkret guru,
- Memotivasi guru mengatasi kesusahan-kesusahannya,
- Memdiberikan pengarahan, dan
- Menyepakati banyak sekali solusi permasalahan dan menindaklanjutinya.
c. Kunjungan Antar Kelas
Kunjungan antar kelas ialah seorang guru berkunjung ke kelas yang lain (guru lainnya) di sekolah yang sama. Tujuannya ialah untuk mengembangkan pengalaman dalam pembelajaran. Teknik-cara melakukan kunjungan antar kelas ialah sebagai diberikut:
- Jadwal kunjungan harus direncanakan.
- Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.
- Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi.
- Sediakan segala akomodasi yang diperlukan.
- Pengawas dan kepala sekolah he ndaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat.
- Lakukan tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, contohnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemdiberian tugas-tugas tertentu.
- Segera aplikasikan ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi.
- Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas diberikutnya.
2. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok ialah satu cara melakukan acara supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih, mempunyai kasus atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikumpulkan menjadi satu / bersama-sama.
Pelaksanaan metode supervisi kelompok sanggup dilakukan dengan cara pertemuan atau rapat, diskusi kelompok, dan mengadakan petes-petes / workshop atau kegiatan lain yang relevan.
a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
Seorang pengawas dan kepala sekolah menjalankan tugasnya menurut planning yang sudah disusun. Termasuk mengadakan rapat- rapat secara periodik dengan guru-guru. Dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi. Rapat tersebut antara lain melibatkan Kelompok Kerja Guru (KKG), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran / Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGMP/MGBK).
b. Mengadakan diskusi kelompok ( group discussions)
Diskusi kelompok sanggup diadakan dengan membentuk kelompok -kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap diskusi, pengawas dan kepala sekolah mempersembahkan pengarahan, bimbingan, nasehat-nasehat dan masukan-masukan yang diperlukan.
c. Mengadakan petes (inservice - training)
Teknik ini dilakukan melalui pendidikan dan petes, contohnya petes untuk guru mata pelajaran tertentu. Mengingat bahwa petes pada umumnya diselenggarakan oleh sentra atau wilayah, maka kiprah pengawas dan kepala sekolah ialah mengelola dan membimbing implementasi acara tindak lanjut ( follow - up) dari hasil petes.