Konsep Induksi Elektromagnetik banyak diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari, menyerupai pada generator, dinamo, dan lain-lain. Konsep induksi elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh ilmuan asal Inggris yaitu Michael Faraday. Yaitu timbulnya Gaya Gerak Listrik atau GGL yang disebabkan oleh interaksi antara lilitan kawat tembaga dengan magnet. Ketika lilitan kawat tembaga yang didekatkan dengan magnet maka akan mengakibatkan jarum pada Galvanometer akan bergerak. Peristiwa ini memperlihatkan bahwa adanya GGL induksi yang disebabkan oleh gaya magnet yang berintraksi dengan gaya yang dihasilkan oleh lilitan kawat tembaga.
Untuk lebih jelasnya mari kita ulas lebih jauh lagi perihal Konsep Induksi Elektromagnetik, biar gampang dipahami.
1. Gaya Gerak Listrik
Michael Faraday, seorang fisikawan asal inggris melaksanakan eksperimen perihal interaksi antara magnet dan kumparan kawat pengahntar. Hasil eksperimen Faraday memperlihatkan bahwa perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk ke kumparan akan menghasilkan tegangan listrik. Adanya tegangan listrik menghasilkan arus listrik yang mengalir. Peristiwa timbulnya arus listrik atau beda potensial lantaran adanya perubahan garis gaya magnet dan kumparan disebut induksi elektromagnetik. Tegangan yang dihasilkan oleh insiden induksi elektromagnetikdisebut dengan gaya gerak listrik (GGL) induksi.
Ketika magnet batang dimasukkan ke dalam kumparan (selenoid) terjadi interaksi anatara garis-garis gaya magnet yang masuk kumparan dan dan mengakibatkan jarus pada galvanometer akan bergerak yaitu menyimpang ke arah postisf (+). Apabila magnet batang dimasukkan lebih dalam ke selenoid, semakin banyak garis-garis gaya magnet yang berinteraksi dengan lilitan pada selenoid. Akibatnya, terjadi perubahan garis-garis gaya magnet yang lebih besar dan jarum galvanometer semakin menyimpang ke arah positif.
Peristiwa yang berkebalikan akan terjadi ketika magnet batang dikeluarkan dari selenoid, garis-garis gaya magnet yang berinteraksi dengan lilitan pada selenoid akan berkurang. Akibatnya terjadi penurunan perubahan garis gaya magnet dan jarum galvanometer ke arah nyata dan negatif memperlihatkan adanya arus listrik bolak-balik (AC) yang mengalir pada selenoid. Selain disebabkan oleh magnet, GGL induksi sanggup terjadi jawaban induksi kumparan yang dialiri arus listrik DC.
2. Generator dan Dinamo
Generator yaitu alat yang bisa mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Proses pengubahan energi tersebut sudah dijelaskan dalam klarifikasi sebelumnya yaitu mengenai GGLinduksi. Jadi, generator yaitu alat yang secara khusus dibentuk untuk menghasilkan GGL induksi. Pada dasarnya listrik yang dihasilkan generator berupa arus bolak-balik (AC), namun listrik AC tersebut bisa diubah menjadi DC. beberapa generator yang sering kita temui yaitu dinamo, generator AC, dan generator DC. Dinamo merupakan generator yang berukuran kecil, pola dinamo sepeda.
Medan magnet pada dinamo sepeda dihasilkan oleh sebuah magnet yang terhubung dengan as (poros) pada roda pengendali. Pada ketika roda sepeda berputar, roda pengendali pada dinamo juga ikut berputar yang selanjutnya akan menggerakkan dinamo. Bergeraknya magnet akan mengakibatkan terjadinya perubahan garis-garis gaya magnet dalam kumparan yang berada di dekatnya. Perubahan garis gaya magnet pada kumparan inilah yang mengakibatkan munculnya GGL induksi yang menghasilkan arus listrik.
Prisnsip kerja pada generator AC dan DC ahmpir sama dengan prinsip kerja pada dinamo sepeda, akan tetapi pada generator AC dan DC pecahan magnet tidak bergerak (diam), sedangkan yang bergerak yaitu kumparan.
Sekian dulu klarifikasi perihal Konsep Induksi Elektromagnetik di Dalam Kehidupan. Semoga artikel kali ini bisa menawarkan pelengkap gosip bagi anda.
Referensi : Buku PR IPA Terpadu kelas 9, penerbit Intan Pariwara.
Sumber https://wirahadie.com