Assalamualaikum wr.wb, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua, Selamat datang di Blog Informasi Guru Nasional, kami menyajikan informasi terbaru seputar Informasi Guru dan Pendidikan, berikut informasi mengenai, Pemerintah Bak Siput kalau Soal Perhatian Terhadap Guru dan Dosen, berikut informasi selengkapnya .
Rektor Unismuh Makassar, Abdul Rahman Rahim melayangkan kritiknya terhadap pemerintah, perihal kesejahteraan guru. Pernyataan itu disampaikan Rahman, saat menjadi pembicara dalam diskusi Kemitraan Anggota DPRD Makassar dan Masyarakat
Diskusi itu bertajuk Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Berkualitas Mewujudkan Smart Society di Pelataran Kampus Unismuh Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Jumat (7/4/2017).
Ia mengaku cukup miris melihat pendidikan sekarang ini. Utamanya, kata Rahman, perihal keseriusan pemerintah dalam memberikan prioritas kesejahteraaan bagi tenaga pendidik, baik guru maupun dosen.
"Guru yang semestinya pada malam hari, sebelum mengajar besoknya, mempersiapkan segala sesuatu perangkat pelajarannya dan segala hal yang dapat menunjang proses pembelajaran pada besok hari, itu tidak dilakukan. Kadang malah ada guru yang pada malam harinya itu lanjut kerja sambilan, atau melakukan aktivitas lain. Padahal persiapan untuk mengajar itu penting dilakukan," paparnya.
"Itu kenapa? Karena guru-guru kita tidak diberi insentif yang cukup memadai. Wajar saja kalau ada guru yang kerap menggunakan waktu lowongnya untuk bekerja untuk hal lain, bukan mempersiapkan bahan ajar untuk siswanya," imbuhnya.
Kendati demikian, diakuinya juga, sebetulnya pemerintah lewat serangkaian programnya telah mencoba meningkatkan kesejahteraan guru atau dosen. "Tapi itu, maaf ya, ibaratnya seperti siput yang lambat bergerak," tuturnya di hadapan para mahasiswa dan dosen yang ikut dalam diskusi tersebut.
Ia mengambil contoh, bagaimana negara Malaysia yang menggelontorkan dana APBN-nya sebanyak 40 persen untuk bidang pendidikan. "Di Indonesia sebetulnya anggaran pendidikan juga cukup besar, yakni 20 persen. Tapi masih ada saja hal yang dirasa ganjal," ungkapnya.
Hanya saja, Rahman berharap, tenaga pendidik yang ada tidak justru 'loyo' dalam mendidik, meski gaji yang didapatkan belum dinilai sesuai dengan tugasnya.
Sementara itu, narasumber lainnya, Indira Mulyasari Paramastuti mengakui keleletan pemerintah dalam memberikan perhatian terhadap kesejahteraan guru. Namun, khusunya Kota Makassar, kata Wakil Ketua DPRD Makassar ini, pihaknya telah berjuang untuk memberikan insentif tambahan buat guru, terkhusus guru yang mengajar di pulau dan tenaga honorer.
Diungkapkan, kini guru yang berstatus PNS dan mengajar di pulau, mendapatkan tunjangan sebesar Rp 500 ribu. Sementara, untuk guru tenaga honorer mendapat tambahan insentif sebesar Rp 200 ribu.
"Kesejahteraan guru itu paling penting, karena dia mau eksplor dirinya juga. Kesejahteraan penting kemudian peningkatan kapasitas guru juga penting. Makanya kita juga selalu memperjuangkan untuk itu," kata politikus NasDem ini.
Dibeberkan pula, pemberian tersebut telah berjalan untuk tahun 2017 ini, lantaran telah disepakati di DPRD pada pembahasan APBD Pokok 2017 lalu. "Tapi paling tidak sudah ada start awal untuk kita berikan tambahan khususnya untuk yg mengajar di pulau," pungkasnya.
Hadir juga selaku pembicara yakni Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan, Syarifuddin.
Sumber: (edukasi.rakyatku.com)
Demikian Informasi yang bisa kami bagikan mengenai, Pemerintah Bak Siput Soal Perhatian Terhadap Guru dan Dosen di malam ini, di Blog Informasi Guru Nasional , Semoga ada manfaatnya untuk rekan rekan Pembaca setia Kami , Teruslah Berkunjung , untuk memperbaharui, informasi terbaru seputar informasi Guru dan Pendidikan Indonesia .