Siswa Miskin Akan Dapat Bimbel Gratis

UJIAN NASIONAL

Siswa Miskin Akan Dapat Bimbel Gratis

Ilustrasi: Pemerintah didesak agar memperhatikan sisi pelajar dalam mengeluarkan kebijakan. Hal itu agar tidak lagi mengorbankan siswa sebagai subyek pendidikan.(Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir0***


TERKAIT:

MATARAM - Ratusan siswa miskin tingkat sekolah menengah pertama akan mendapatkan bimbingan belajar gratis dari pemerintah guna meningkatkan prestasi ujian nasional pelajar dari kalangan keluarga kurang mampu tersebut.

"Bimbingan belajar (bimbel) gratis itu adalah salah satu upaya kami terhadap siswa yang rentan tidak lulus ujian nasional (UN)," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram, H Zaenal Arifin, Minggu (23/1/2011).

Anggaran program Bimbel gratis untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN bagi siswa berasal dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mataram dan Kementerian Pendidikan Nasional.

BAZ Kota Mataram menyediakan anggaran untuk 311 siswa yang tersebar di delapan SMP/MTs negeri dan lima SMP/Mts swasta, sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional menganggarkan untuk 13 sekolah SMP negeri dengan jumlah siswa kurang mampu yang dibelarkan sebanyak 60 siswa untuk setiap sekolah.

Pelaksanaan Bimbel akan dimulai secara serentak di seluruh sekolah pada 26 Januari 2011 dan berakhir 18 Februari 2011.

Proses pembelajaran dilakukan pada sore hari atau di luar jam pelajaran sekolah.

"Progam Bimbel mata pelajaran yang diujikan dalam UN akan evaluasi sejauh mana efektivitasnya. Evaluasi dijadwalkan selama dua hari yaitu 19-20 Februari 2011," kata Zaenal.

Instruktur yang ditugaskan untuk memberikan Bimbel, berasal dari para guru yang dinilai memiliki kompetensi untuk memberikan peningkatan pemahaman kepada siswa yang akan mengikuti UN.

Jumlah instruktur tersebut sebanyak 44 orang. Mereka juga akan didampingi oleh pengawas pendidikan.

Seluruh guru dan pengawas pendidikan yang ditugaskan untuk memberikan bimbel kepada siswa kurang mampu tersebut akan diberikan dana bantuan operasional yang bersumber dari dana bantuan BAZ dan Kementerian Pendidikan Nasional.

"Para guru dan pengawas pendidikan ini nantinya akan keliling ke setiap sekolah untuk memberikan bimbingan belajar, jadi perlu dana operasional," ujar Zaenal.

Ia berharap dengan memberikan bimbingan belajar bagi siswa kurang mampu bisa mendongkrak tingkat kelulusan UN siswa SMP/Mts di Kota Mataram, yang pada 2009 lalu mencapai 99,81 persen atau hanya 13 siswa yang tidak lulus dari total peserta UN sebanyak 6.744 siswa.(Ant) ***

Editor : Benny N Joewono/ Source : Kompas.com, Minggu, 23 Januari 2011 | 12:09 WIB