Metode Latihan / Drill (Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam)

Judul : Metode Latihan / Drill
Mata Kuliah : Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


A. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning ) dan pembelajaran ( instruction ). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik.

Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya.

Ada banyak sekali metode pengajaran yang digunakan oleh para pendidik, salah satu metode pengajaran yang digunakan adalah metode drill / latihan. Seberapa efektifkah metode ini dan bagaimanakah metode ini dipergunakan dalam proses pembelajaran ?


B. PEMBAHASAN

a. Pengertian Metode Latihan
Metode drill atau disebut latihan adalah suatu metode mengajar dimana siswa langsung diajak menuju ketempat latihan keterampilan / eksperimental, seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dsb.(1)

Metode drill / latihan siap dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan.(2)

b. Kelebihan Metode Latihan
- Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
- Peserta didik memperoleh kecakapan mental, contohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
- Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
- Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya.
- Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
- Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pengajaran.

c. Kelemahan Metode Latihan
- Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
- Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
- Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis, dalam dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak secara otomatis.
- Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik menyelesaikan tugas secara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.

d. Usaha Mengatasi Kelemahan Metode Latihan
1. Metode ini hendaknya digunakan untuk melatih hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan grafik, kesenian dsb.
2. Sebelum latihan dimulai, pelajar hendaknya diberi pengertian yang mendalam tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa saja yang harus dikuasai.
3. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis. Kalau pada latihan pertama, pelajar tidak berhasil, maka guru harus mengadakan perbaikan, lalu penyempurnaan.
4. Latihan harus menarik minat dan menyenangkan serta menjauhkan dari hal-hal yang bersifat keterpaksaan.
5. Sifat latihan, yang pertama bersifat ketepatan kemudian kecepatan, yang keduanya harus dimiliki oleh peserta didik.


C. PENUTUP

Kesimpulan
Metodologi mengajar banyak ragamnya, kita sebagai pendidik tentu harus memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan hanya satu metode saja, tetapi harus divariasikan, yaitu disesuaikan dengan tipe belajar siswa dan kondisi serta situasi yang ada pada saat itu, sehingga tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik dapat terwujud / tercapai. Karena tidak ada satupun metode didunia ini yang sempurna.

Metode drill / latihan merupakan salah satu metode dalam pengajaran. Metode latihan ini juga memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan (seperti metode lainnya), dimana kekurangan - kekurangannya dapat diatasi dengan beberapa solusi sebagaimana telah diungkapkan diatas.


FOOT NOTE

1. http://re-searchengines.com/Artikel_Pendidikan_Network/MetodeMengajarBerdasarkanTipologi BelajarSiswa.html
2. Prof.dr.Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : 2005, hal. 281.


DAFTAR PUSTAKA

http://re-searchengines.com/Artikel_Pendidikan_Network.html
Prof.dr.Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, 2005, Jakarta : Kalam Mulia.