Manajemen Kepemimpinan

Definisi Kepemimpinan :

Secara luas : kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi prilaku pengikut untuk mencapau tujuan, dan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.
Kepemimpinan juga diartikan sebagai :
- Kekuatan untuk mengerakkan dan mempengaruhi orang lain.
- Sebagai alat, sarana, atau proses untuk membujuk orang agar berusaha melakukan sesuatu secara sukarela.
- Proses mengerahkan atau mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok.

Pada hakikatnya, kepemimpinan adalah :
1. Proses mempengaruhi / memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2. Seni mempengaruhi dan mengerahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan dan kerjasama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.


Teori kepemimpinan :

1. Teori Sifat
Teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi yang melekat pada diri para pemimpin yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Pada teori ini aspek yang diperhatikan antara lain :
- Intelegensia (IQ)
- Kepribadian yang mencakup kesiagaan, integritas pribadi dan percaya diri.
- Karekteristik fisik meliputi usia, tinggi badan, berat badan dan penampilan.

2. Teori Kepribadian Prilaku
Menurut teori ini prilaku memiliki andil dalam menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang.

a. Hasil studi University of Michigan
Penelitian mereka menghasilkan teori tipe kepemimpinan berdasarkan letak pusat yang mempengaruhi kepemimpinan.
- Pemimpin yang Job Centered : pemimpin yang menerapkan pengawasan ketat sehingga bawahan melekukan tugas melalui prosedur yang ditetapkan. Tipe ini lebih mengandalkan paksaan, imbalan dan hukuman untuk mempengaruhi sifat dan prestasi organisasi.
- Pemimpin yang Employee Centered : pemimpin yang berpusat pada bawahan, mendelegasikan keputusan pada bawahan dan membantu bawahan dalam memuaskan kebutuhan organisasi.

b. Hasil studi Ohio State University
Mereka menyimpulkan bahwa prilaku pemimpinan mempengaruhi dalam pelaksanaan kepemimpinan. Mereka menyimpulkan dua pola pemimpin dalam menjalankan organisasi :
- Membentuk struktur : melibatkan rpilaku dimana pemimpin mengorganisasikan dan mendifinisikan hubungan-hubungan dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas, dan menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang akan berorientasi pada tujuan organisasi.
- Konsiderasi : melibatkan prilaku yang menunjukkan persahabatan, saling percaya, interaksi, menghargai, kehangatan dan komunikasi kelompok.

3. Kepemimpinan Situasional
Pada teori ini dikemukakan bahwa pemimpin memahami prilaku, sifat bawahannya dan situasi sebelum mengunakan gaya kepemimpinan tertentu.


Persepsi tentang Kepemimpinan :

1. Kepemimpinan sebagai seni : menempatkan bakat sebagai faktor utama dan sangat penting serta berpengaruh besar terhadap kemampuan mewujudkan tujuan organisasi. Artinya kepemimpinan akan efektif dan efisien bila ditangani orang yang bakatnya besar dan tinggi.
2. Kepemimpinan sebagai ulmi : menitikberatkan pada proses belajar dan latih. Artinya kepemimpinan akan efektif dan efisien bila ditangani oleh orang yang terlatih dan terampil (berilmu).


Fungsi Kepemimpinan :

1. Instruksi : adalah jenis komunikasi satu arah yang pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan kenapa untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Konsultasi : merupakan komunikasi dua arah dimana pemimpin berfungsi untuk mempertimbangkan, mengambil keputusan, memberi feed back, dan mengadakan perbaikan yang semuanya diadakan bersama bawahan.
3. Partisipasi : pemimpin berfungsi untuk mengaktifkan anggota dan keikutsertaannya dalam organisasi.
4. Delegasi : merupakan pelimpahan wewenang dan pemberian kepercayaan dalam organisasi.
5. Pengendalian : adalah pengaturan aktifitas, bimbingan, pengarahan, koordinasi dan supervisi yang dilakukan pemimpin.


Tipe Kepemimpinan :

1. Otoriter : pemimpin adalah seorang penguasa yang berhak melakukan apa saja yang diinginkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini, pemimpin adalah diktator.
2. Kendali bebas : sistem ini merupakan kebalikan dari sistem otoriter dimana semua pihak bebas berbuat sesuai kehendak untuk mencapai tujuan.
3. Demokratis : sistem bebas yang penuh pertimbangan, dimana hak antara pemimpin dan anggota dihargai dan dibicarakan sesuai kesepakatan bersama mewujudkan visi dan misi organisasi.


Proses Kaderisasi :

Kaderisasi merupakan hal penting yang tidak mungkin ditinggalkan. Karena tanpa adanya kader pengganti, sebuah organisasi tidak akan mungkin dapat melanjutkan pencapaian tujuan. Secara umum ada dua proses kaderisasi :
1. Kaderisasi Informal : merupakan proses kaderisasi yang dijalankan secara tidak resmi melalui proses pemberian peluang kepada anggota sehingga proses pemupukan bakat berlangsung. Proses ini meakan waktu yang lama.
2. Kaderisasi Formal : merupakan proses kaderisasi yang resmi diselenggarakan untuk mencari kader pemimpin, dilaksanakan dalam bentuk pemberian kedudukan / jabatan strategis dan sesuai, pelatihan kepemimpinan, pemberian tugas belajar dsb.


Peran Kepemimpinan :

1. Servant (pelayan).
2. Guardian (penjaga) dalam arti komunitas.
3. Pathfinding (pencarian alur), pemimpin memiliki peran untuk menciptakan alur organisasi dalam mewujudkan visi dan misi.
4. Aligning (penyelaras), pemimpin memastikan bahwa struktur, sistem dan proses operasional memberikan dukungan pada pencapaian.
5. Empowering (pemberdaya), pemimpin berfungsi sebagai penggerak semangat anggota.